Perundungan Marak di Sekolah, Ternyata Dipengaruhi Pola Asuh Orangtua dan Lingkungan

Perundungan Marak di Sekolah, Ternyata Dipengaruhi Pola Asuh Orangtua dan Lingkungan

Psikolog Herlina S Dhewantara -DOK PRIBADI-RADAR CIREBON

Dia menambahkan, saat ini perundungan bukan hanya terjadi pada remaja atau dewasa. Bahkan di bangku sekolah dasar sudah kerap terjadi aksi perundungan.

BACA JUGA:Peduli Porter/PJL, Mawar Sharon Peduli Kembali berbagi 155 Paket Sembako

BACA JUGA:Kecelakaan Beruntun, Jeep Hilang Kendali Seruduk 3 Kendaraan di Lampu Merah

Herlina pun pernah menerima korban perundungan yang duduk di bangku kelas 2 SD.

Lebih menyedihkannya lagi, aksi perundungan di sekolah dasar kini bukan hanya secara verbal yakni mengejek nama orangtua, meledek fisik dan lainnya saja namun kekerasan fisik seperti memukul dan sejenisnya.

"Teknologi yang pesat saat ini menjadi salah satu pemicu terjadinya kekerasan fisik di sekolah dasar, misalnya mereka mencontih hal tersebut dari games yang dimainkan, di samping mencontoh orangtua atau perilaku di sekitarnya," terangnya.

Anak memerlukan contoh sikap positif yang lemah lembut di rumah. Maka penting untuk membuat situasi keluarga yang harmonis di rumah.

Perlu diketahui pula, tak semua anak bisa melawan dan mengadukan aksi perundungan yang ia terima pada orang yang lebih dewasa bahkan pada orangtua atau guru.

Oleh karena itu, orangtua harus mengajari anak bagaimana cara membuat pertahanan diri pada anak.

"Selalu berkomunikasi dengan anak, mereka perlu diberi contoh, dianjurkan selalu mengajarkan sesuatu seperti merespon ledekan teman dengan contoh, atau roleplay sehingga mereka bisa mempraktikannya di kehidupan sehari-hari," paparnya.

Penanganan yang cepat pada anak yang mengalami perundungan harus sesegera mungkin dilakukan.

Sejak di sekolah dasar, jika ada perubahan sikap yang terjadi pada anak, orangtua harus mulai menanyakan pada anak.

Bisa jadi anak mengalami trauma untuk tidak mau masuk sekolah karena mendapatkan aksi perundungan yang tidak membuatnya nyaman di jam tertentu.

Sehingga kerap ditemukan anak tidak mau masuk pada jam tertentu di sekolah.

Perlu diketahui bahwa korban perundungan yang memendamnya sendirian dan tidak ditangani dengan benar maka akan membuatnya memiliki trauma tersendiri dan tidak menutup kemungkinan saat dewasa ia menjadi pelaku perundungan karena menyinpan dendam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: