Jamaah An Nadzir Gowa Sulawesi Selatan Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Pada Minggu 10 Maret 2024
Ilustrasi bulan Ramadan.-pexels.com -
GOWA, RADARCIREBON.COM – Meski Kementerian Agama (Kemenag) RI belum melaksanakan sidang isbat guna menentukan awal Ramadan. Namun, Jamaah An Nadzir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan sudah menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah.
Jamaah An Nadzir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan melalui metodologi dan hasil pengamatan bulan secara internal kelompoknya menyatakan bahwa 1 Ramadan jatuh pada hari Minggu, 10 Maret 2024.
"Kami sampaikan bahwasanya Jamaah An Nadzir memiliki ilmu metodologi dan tata cara sendiri dalam memantau dan menetapkan 1 Ramadan, serta 1 Syawal dan 10 Zulhijjah," ujar Pimpinan Jamaah An Nadzir Gowa, Al Ustadz HM Samiruddin Pademui, Jumat 8 Maret 2024 dikutip dari Antara.
BACA JUGA:Cara Melawan Kanker Payudara, Ahli Kesehatan: Deteksi Dini
BACA JUGA:Lantik 51 Pejabat, Bupati Imron: Segera Lakukan Adaptasi dan Laksanakan Tugas Baik
BACA JUGA:Kendalikan Harga Sembako Jelang Ramadan, DWP dan DKP3 Kota Cirebon Gelar Bazar GPM
Dia mengatakan, metodologi penghitungan dan pengamatan hilal merupakan hasil pengajaran dari guru dan Imam KH Syamsuri Abdul Madjid yang diklaim menjamin kebenaran ilmu serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Berdasarkan hasil pemantauan bulan internal beberapa bulan terakhir, kata Samiruddin secara singkat disampaikan hasilnya.
Pertama, pemantauan bulan dimulai dengan mengamati tiga bulan purnama 14, 15, dan 16 Sya’ban 1445 Hijriah yang secara berurutan bertepatan dengan tanggal 23, 24, dan 25 Februari 2024.
BACA JUGA:Long Weekend, Diprediksi Jumlah Kendaraan yang Melintas di Tol Cipali Meningkat
BACA JUGA:Penjabat Gubernur Jabar Ingin bank bjb Tingkatkan Kinerja Pasca Terima LHP
BACA JUGA:Masyarakat Gintung Lor Susukan Cirebon Gelar Aksi Unjuk Rasa di Depan Balaidesa, Inilah Tuntutannya
Kedua, setelah menetapkan tiga purnama pada pertengahan bulan Sya’ban itu, selanjutnya menghitung perjalanan bulan, maka didapatkan 27, 28, dan 29 Sya’ban 1445 Hijriah bertepatan tanggal 7, 8, dan 9 Maret 2024 sambil memperhatikan jam terbitnya bulan di ufuk Timur, saat fajar kazib, siddiq dan pagi hari termasuk melihat bayangan bulan bersusun dengan menggunakan kain tipis hitam.
Ketiga, menggunakan alat bantu teknologi aplikasi melalui ponsel pintar yang sudah diteliti beberapa tahun terakhir, yang akurasi datanya sangat mendukung dan memudahkan untuk menentukan waktu atau jam terjadinya pergantian atau bulan baru, konjungsi dari bulan Sya’ban ke Ramadhan 1445.
"Hal itu juga diikuti oleh fenomena alam, seperti adanya hujan, angin kencang, petir dan pasang puncak (kondak) air laut," paparnya menjelaskan.
BACA JUGA:Belum Dapat Tiket Kereta Api untuk Mudik Lebaran, PT KAI Buka Pemesanan Lagi
Keempat, perlu dipahami bahwa selama bulan masih duluan terbit di ufuk Timur daripada matahari, itu artinya masih bulan tua.
Namun sebaliknya jika matahari sudah duluan terbit di ufuk Timur dari pada bulan, sehingga dianggap bahwa itu sudah bulan baru atau hilal.
Kelima, hari Ahad, 10 Maret 2024, akhir bulan Sya’ban 1445 Hijriah, diprediksi terbit di ufuk timur sekitar pukul 05.49 Wita, sementara matahari terbit jam 06.07 Wita.
Meskipun sudah sulit dilihat secara kasat mata, sebagaimana sulitnya melihat hilal. Perjalanan akhir bulan Sya’ban sudah tidak sampai lagi ke Barat.
BACA JUGA:5 Cara Download Video di Youtube Tanpa Instal Aplikasi
BACA JUGA:Pesawat Kargo Milik Smart Air Hilang Kontak Usai Lepas Landas dari Bandara Juwata Tarakan
"Artinya, pada hari Ahad sudah terjadi pergantian atau new moon (bulan baru) konjungsi dari bulan Syaban ke Ramadan, yang terjadi sekitar jam 17.02 Wita.”
“Berdasarkan, hasil pemantauan bulan tersebut, maka Jamaah An Nadzir mulai puasa hari Ahad dengan niat menyambut datangnya Ramadhan," katanya menjelaskan.
Sebelum Jamaah An Nadzir, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramdhan 1445 Hijriah pada Senin, 11 Maret 2024 dengan menggunakanmetode hisab wujudul hilal hakiki.
Sedangkan untuk ketetapan pemerintah melalui Kementerian Agama belum memastikan karena masih akan melaksanakan rukyatul hilal (pemantauan hilal melalui teropong) untuk menentukan awal puasa pada Minggu 10 Maret 2024. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase