Warga Desa Bunder Cirebon Murka, Keluarga Pelaku Pembunuhan Pergi Dikawal Polisi

Warga Desa Bunder Cirebon Murka, Keluarga Pelaku Pembunuhan Pergi Dikawal Polisi

Rumah keluarga pelaku pembunuhan di Desa Bunder, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, dijaga polisi, Kamis (21/3/2024). Foto:-Istimewa -Radarcirebon.com

BACA JUGA:Pembunuhan di Desa Bunder Cirebon, Warga Unjuk Rasa, Polisi Gelar Rekonstruksi di Aspol

BACA JUGA:2 Pelaku Judi Togel di Cirebon Terancam 10 Tahun Penjara, Ditangkap di Kecamatan Gegesik

Setelah dibujuk petugas, keluarga pelaku pun akhirnya meninggalkan rumah tersebut dengan pengawalan ketat dari anggota Dalmas.

"Bada Ashar, akhirnya keluarga pelaku keluar dari rumah dengan pengawalan anggota. Keluarga pelaku mungkin, pindah di keluarganya di Desa Susukan," katanya. 

Meski demikian, massa masih tetap berkerumun di dekat rumah pelaku meski penghuninya sudah pergi. Sehingga, petugas kepolisian terpaksa harus berjaga hingga malam hari.

"Polisi jaga di rumah pelaku sampai malam. Hawatir ada yang membuat onar. Tapi Jum'at siang, saya lihat sudah kondusif. Aman. Keluarga pelaku sudah dipindah," tandas N.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Cirebon Kompol Hario Prasetyo Seno mengakui bahwa dirinya menerima laporan via telepon bahwa rumah pelaku digeruduk warga. 

Setelah itu langsung memerintahkan petugas dari polsek dan anggota Dalmas untuk mengamankan situasi di lokasi kejadian. 

Ia juga menjelaskan terkait kasus pembunuhan dengan tersangka M Fawaiz tersebut. Menurut dia, kasus tersebut baru selesai rekonstruksi. 

"Baru saja selesai rekonstruksi, ini lagi diberkas. Minggu depan kita kirim ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon berkasnya," jelas Kompol Hario. 

Dia juga menjelaskan alasan rekonstruksi tidak digelar di tempat kejadian perkara yakni, rumah pelaku di Desa Bunder.

Rekonstrusi justru dilaksanakan di Asrama Polisi (Aspol), Kelurahan Kaliwadas, Kecamayan Sumber, Kabupaten Cirebon. 

Menurut Kasatreskrim, awalnya rekonstruksi akan digelar di TKP. Namun, saat dicek kembali, situasi masyarakat di lokasi kejadian tidak memungkinkan.

"Sebelum rekonstruksi kita sudah mempertimbangkan. Perpindahan lokasi rekonstruksi tersebut, dilakukan untuk menjaga kondusivitas selama berlangsungnya proses rekonstruksi," paparnya.

Dia memastikan, meski digelar di tempat lain, namun kondisinya sudah disesuaikan dengan denah lokasi yang tercatat di BAP. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: