Dipaksa Mengaku Geng Motor, Puluhan Pelajar SMA Dipukuli
CIREBON - Sebanyak 21 pelajar pengendara sepeda motor yang sedang berada di Jalan R.A Kartini Kota Cirebon babak belur setelah dipukuli dan dianiaya puluhan anggota Polisi dari Polres Cirebon Kota, Minggu dini hari (23/03/2014). Bahkan mereka pun dipaksa untuk mengakui terlibat anggota geng motor yang kerap berbuat onar. Penangkapan para pelajar ini berawal dari razia yang digelar petugas Polres Cirebon Kota dengan berkeliling Kota. Petugas pun melihat segerombolan pengendara sepeda motor yang sedang berhenti karena terjebak kereta api. Polisi pun mengira para pelajar ini merupakan anggota geng motor. Tanpa peringatan, mereka pun langsung memukuli para pengendara motor dan membawanya ke Mapolres Cirebon Kota. \"Kita dipukuli sama polisi. Ada juga yang nendang. Padahal kita sudah jelasin baru pulang makan dan bukan geng motor. Tapi mereka gak percaya langsung dimasukin kita ke mobil avanza hitam\" Ujar Raka dan Arif, salah satu pelajar SMA Negeri yang mengalami babak belur. Ironisnya, aksi penganiayaan berlanjut hingga di Mapolres Cirebon Kota. Meski belum ditetapkan sebagai tersangka, namun mereka mendapatkan perlakukan seperti pemukulan, tendangan, hingga perampasan telepon genggam. \"Ada HP hilang, padahal jelas mereka yang meminta. Kita hanya bisa pasrah, orang tua pun sudah dipanggil tapi tetap gak percaya,\" ditambahkan Iqbal yang juga pelajar SMA di Kota Cirebon. Setelah dilakukan proses pemeriksaan, para pelajar ini akhirnya dibebaskan Minggu siang pukul 12.00 wib. Namun kebanyakan dari mereka sudah dalam babak belur akibat perbuatan salah tangkap tersebut. Sementara, Polisi mengaku terpaksa menangkap mereka karena saat ingin diberhentikan mereka berusaha menghindari. Bahkan beberapa petugas sempat ditabrak para pelajar ini. \"Ada beberapa anggota kita yang ditabrak. Mereka sudah kita ikuti dari wilayah kedawung hingga kita sergap di rel kereta kartini.\" Ujar AKP Hidayatullah, Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota yang dihubungi radarcirebon.com. Hingga kini belum ada orang tua ataupun perwakilan dari para pelajar yang melaporkan tindakan kekerasan Polisi tersebut ke Propam Polda Jawa Barat. (rma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: