Sekda Jabar: Penyusunan RPJPD 2025-2045 Jadi Pertaruhan Jabar
Sekteraris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Herman Suryatman menghadiri acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Pemprov Jabar dalam Rangka Penyusunan RPJPD Tahun 2025 - 2045 dan RKPD Tahun 2025.-Biro Adpim Jabar-
BANDUNG, RADARCIREBON.COM – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekda Jabar) Herman Suryatman mengatakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RPJPD 2025 - 2045 merupakan fase kritis dan jadi pertaruhan karena ada bonus demografi di Jabar.
"Tekad kita sebagaimana visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045, Jabar menjadi provinsi termaju, tentu harus berkorelasi, harus bersinergi dengan skenario nasional yang sudah didesain," ujar Herman Suryatman pada acara Musrenbang 2024, di Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Senin 22 April 2024.
Musrenbang tahun ini juga spesial karena dihadiri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PAN RB) Abdullah Azwar Anas.
BACA JUGA:Ajukan Dissenting Opinion, Saldi Isra: Memang Presiden Boleh Kampanye, Tapi…
BACA JUGA:Jadwal Babak 8 Besar Piala Asia U23, Indonesia Main Tengah Malam
BACA JUGA:Polwan dan ASN Polsek Plered Berikan Pelayanan dengan Busana Kebaya
Herman mengatakan, Pemdaprov Jabar akan menjadi yang terdepan dalam perencanaan pembangunan, sampai tahap berikutnya yakni pengorganisasian, eksekusi, sampai monitoring dan evaluasi.
"Starting point-nya adalah perencanaan pembangunan, karena itu kita harus sukses berencana, berarti kita merencanakan untuk sukses," cetus Herman.
Herman mengatakan Pemdaprov Jabar saat ini diminta Menteri PAN RB untuk menjadi role model dalam menjalankan reformasi birokrasi.
BACA JUGA:Satpam Apotek Korban Begal Pakai Senjata Tajam Berani Melawan, Justru Pelaku yang Lari
BACA JUGA:14 Siswa SMAK Penabur Cirebon Siap Melaju ke OSN Tingkat Provinsi
BACA JUGA:MK: Tidak Ada Intervensi Presiden Jokowi dalam Pemilu 2024
"Faktanya reformasi birokrasi Jabar adalah salah satu yang terbaik di tingkat nasional, ini tentu harus kita jaga, harus kita pertahankan dan paling substansial adalah bagaimana berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat," katanya.
"Bukan hanya indeksnya saja yang tinggi, yang paling penting reformasi birokrasi ini memberi efek berdampak pada peningkatan kesejahteraan, salah satunya mengurangi pengangguran," tambahnya.
BACA JUGA:Rp7,9 Miliar untuk Perbaikan Jalan Arjawinangun – Panguragan, Terbesar di Tahun 2024
BACA JUGA:MK Anggap Sah Pencalonan Gibran Sebagai Calon Wakil Presiden
BACA JUGA:Mudik dari Semarang ke Kuningan, Penjual Burjo Malah Transaksi Narkoba, Ketahuan Intel Kodim
Menurutnya, angka pengangguran Jabar saat ini 7,4 persen dan Indeks Ratio Gini di angka 0,42 persen. Herman berharap angka tersebut dapat diturunkan.
"Harapannya kita bisa turunkan secara signifikan, kita akan turunkan sehingga Jawa Barat menjadi provinsi termaju," tutupnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase