Peringati Hari Kartini, Wakil Bupati Cirebon: Kaum Perempuan Harus Tingkatkan Keberdayaan Disegala Aspek

Peringati Hari Kartini, Wakil Bupati Cirebon: Kaum Perempuan Harus Tingkatkan Keberdayaan Disegala Aspek

Wakil Bupati Cirebon Hj Wahyu Tjiptaningsih SE MSi saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Kartini tingkat Kabupaten Cirebon, Senin 22 April 2024. -Diskominfo Kabupaten Cirebon-

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Pemerintah Kabupaten Cirebon memperingati Hari Kartini ke-145 tahun 2024 di ruang Nyimas Gandasari, Setda Kabupaten Cirebon, Senin 22 April 2024.

Pada peringatan Hari Kartini tersebut, dihadiri oleh Wakil Bupati Cirebon, Sekretaris Daerah, para kepala perangkat daerah serta perwakilan Forkopimda, PKK, GOW dan organisasi wanita lainnya.

Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih SE MSi mengatakan bahwa jasa Raden Ajeng (RA) Kartini cukup besar.

BACA JUGA:Diduga Akibat Arus Pendek Listrik, Rumah di Gegesik Ludes Terbakar

BACA JUGA:Tawuran Pelajar di Jalan Baru Watubelah Cirebon, 1 Orang Luka karena Senjata Tajam

BACA JUGA:Sekda Jabar: Penyusunan RPJPD 2025-2045 Jadi Pertaruhan Jabar

Pasalnya, RA Kartini mampu mengubah tatanan yang sudah berbentuk tembok tradisi yang sulit ditembus, dengan berupaya membangun semangat kaum perempuan untuk dapat berperan dalam memberdayakan diri, duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan kaum laki-laki.

“Filosofi seperti itu pada zaman sekarang, lazim disebut kesetaraan dan keadilan gender tanpa membedakan jenis kelamin dalam menegakkan hak dan kewajiban sebagai warga negara,” katanya.

Ia mengungkapkan, bahwa kaum perempuan di negara-negara lain yang lebih dahulu mengenal kemajuan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

BACA JUGA:Satgas Saber Pungli UPP Kota Cirebon Gelar Razia Calo dan Jukir Liar

BACA JUGA:Ajukan Dissenting Opinion, Saldi Isra: Memang Presiden Boleh Kampanye, Tapi…

BACA JUGA:Baru 31,93 Persen Penerima Upah di Ciayumajakuning Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan

Maka di Indonesia, terutama pada zaman penjajahan, kedudukan kaum laki-laki dan perempuan mengalami pemisahan secara signifikan.

Sehingga, lanjut Ayu–sapaan akrab Wabup Cirebon, hal ini memang menjadi konsep dan strategi kaum penjajah yang menghendaki kehidupan kaum pribumi harus dijauhkan dari segala bentuk pengenalan terhadap pengetahuan dan teknologi.

Dengan harapan, agar tidak akan pernah muncul kesadaran mereka untuk memperkuat kemampuan diri perempuan sebagai sumber daya manusia yang kompeten.

“RA Kartini menangkap fenomena ini sebagai bentuk kezaliman sosial yang diciptakan kaum kolonial. Jiwa patriotiknya berontak, dengan keadaan akan pentingnya ilmu pengetahuan bagi kaum perempuan,” ujarnya.

BACA JUGA:Jadwal Babak 8 Besar Piala Asia U23, Indonesia Main Tengah Malam

BACA JUGA:Hindari Microsleep Saat Riding Malam Hari

“Agar mereka dapat aktivitas dengan posisi yang modern, serta mampu mendobrak batasan tradisi keluarga, guna memperoleh kesempatan belajar, meskipun dengan cara dan metode sederhana,” sambungnya.

Lebih lanjut, kata Ayu, pemerintah menyadari bahwa, partisipasi kaum perempuan dalam kehidupan yang luas, menjadi kebutuhan yang sangat diperlukan.

Oleh karenanya, secara terus menerus pemerintah memberikan peran yang luas kepada kaum perempuan untuk bersama-sama kaum pria untuk menata kondisi kemasyarakatan agar dapat berjalan dengan seimbang.

 BACA JUGA:Polwan dan ASN Polsek Plered Berikan Pelayanan dengan Busana Kebaya

“Kini kita memiliki banyak institusi, yang dibentuk khusus mewadahi partisipasi kaum perempuan dalam gerak pembangunan.”

“Semua itu dilakukan, agar kaum perempuan memperoleh fasilitas, dan keleluasaan dalam mengembangkan kreativitas,” ungkapnya.

“Guna pembangunan yang efektif serta berkeyakinan, bahwa upaya ini akan dapat memberikan dorongan yang kuat kepada kaum perempuan untuk menemukan kemandirian, serta bangkit dan berkarya secara profesional,” jelas Ayu.

BACA JUGA:Satpam Apotek Korban Begal Pakai Senjata Tajam Berani Melawan, Justru Pelaku yang Lari

Sehingga, lanjutnya, dengan berdayanya kaum perempuan akan berdampak pada perlindungan terhadap dirinya sendiri, serta anggota keluarganya, khususnya anak-anak.

“Oleh karenanya, kami sangat sependapat, bahwa isu sentral yang harus dikembangkan oleh kaum perempuan pada saat ini, harus diisi dengan pemikiran dan gagasan untuk meningkatkan keberdayaan pada setiap aspek kehidupan, termasuk peran ganda pada lingkungan keluarga yang menjadi tanggung jawab utama,” tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase