Mahasiswa IPB Cirebon Torehkan Prestasi, Loloskan 4 Kelompok Usaha di Program P2MW Kemendikbud
PRESTASI: Empat kelompok usaha mahasiswa IPB Cirebon berhasil berhasil lolos Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2024. -KHOIRUL ANWARUDIN-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Prestasi bidang kemahasiswaan kembali diraih oleh mahasiswa IPB Cirebon. Empat kelompok usaha mahasiswa IPB Cirebon berhasil berhasil lolos Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2024.
Koordinator P2MW IPB Cirebon Juwintan SS MHum mengaku bangga dan mengapresiasi prestasi yang ditorehkan oleh mahasiswa IPB Cirebon. Terlebih, dengan antusiasme para mahasiswa yang juga sangat tinggi untuk mengikuti program yang diinisiasi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemendikbud itu.
“Alhamdulillah tahun ini antusiasnya dari para mahasiswa itu lebih banyak. Ada puluhan proposal yang masuk ke kita, tapi kami batasi. Ada 16 usulan, tapi yang lolos internal ada 12 usulan," jelas Juwintan, Senin, 13 Mei 2024.
Dari 12 proposal yang diusulkan, empat di antaranya berhasil lolos dan mendapatkan pendanaan atau hibah dari Kemendikbud Ristek melalui Direktorat Belmawa. Empat kelompok usaha itu adalah La Peinture Gifts, Knit & Krame, Ganoku, dan Breehyne.
Menurut Juwintan, setiap tahun selalu ada kelompok usaha mahasiswa IPB Cirebon yang lolos program P2MW Kemendikbud. Oleh karena itu, pihaknya juga semakin gencar dalam melakukan upaya pembinaan kewirausahaan kepada para mahasiswa.
BACA JUGA:Soroti Kriteria Raperda Bantuan Hukum Orang Miskin
“Rencananya kami juga tetap melakukan program pembinaan kepada mahasiswa. Untuk pembinaan program wirausaha meliputi, pengelolaan keuangan, pemasaran, pengelolaan dan manajemen usaha, monitoring, focus group discussion (FGD) dan terakhir adalah pameran produk," ungkapnya.
Kelompok usaha La Peinture Gifts, dengan anggota Indah Puspitaningsih, Angga Adi Saputra dan Fauziah Al Fiana mengajukan proposal usaha di bidang industri kreatif. La Peinture Gifts mengusung produk lukisan dari cat air dan cat akrilik dengan media kertas, kayu pinus dan akrilik. “Keunikan produk kami adalah dari packagingnya lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan plastik, tapi kami menggunakan paper bag," ungkapnya.
Sementara itu, kelompok Knit & Krame mengusung produk kerajinan macrame, yakni kerajinan membuat anyaman simpul dari kain dan tali. Kelompok usaha ini digawangi Imel Nurziyati, Rizky Apriyana, Silmy Mega Pratiwi dan Indriyani Noorkatri Junior. “Di Cirebon, kerajinan ini belum banyak. Tapi kami melihat kerajinan ini sudah sangat diminati," terang Imel Nurziyati.
Lalu ada kelompok usaha Ganoku yang bergerak di bidang budidaya. Kelompok usaha dengan anggota Ninda Sindi, Tita Andrayana dan Lusi Umayah ini membudidayakan jamur Ganoderma Lucidum, yang masih satu keluarga dengan jamur Linzi.
BACA JUGA:Seorang Pria Gantung Diri di Sindanghaji Majalengka, Dokter dan Kepolisian Memastikan Hal Ini
Jamur ini dipercaya mempunyai banyak khasiat kesehatan. “Jamur jenis ini belum banyak dibudidayakan, tetapi punya khasiat kesehatan yang banyak sekali," kata Ninda Sindi.
Kemudian ada juga kelompok usaha Breehyne yang bergerak di bidang manufaktur dan teknologi terapan. Kelompok usaha dengan anggota Anasya Putri, Dina Marlina dan Siti Musyarrofah ini mengusung produk jamu seduh yang berasal dari jamur Linzi.
“Keunikan produk kita itu, menggunakan jamur Linzi dan Sari Rimpang dengan cara diseduh seperti teh celup. Khasiatnya banyak sekali, mulai dari melancarkan sirkulasi darah dan meningkatkan kekebalan tubuh," ungkap Anasya Putri. (awr/opl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: