Kasus Keracunan Massal Puskesmas Cangkol, Kapus Dipanggil Dinkes Kota Cirebon?

Kapolsek Lemahwungkuk, Iptu Usep WE, jelaskan dugaan keracunan massal snack dari Puskesmas Cangkol Kota Cirebon. Foto: -Dedi Hariyadi-Radarcirebon.com
Dia tidak menjelaskan secara rinci mengenai peristiwa menghebohkan ini.
Namun demikian, Agus mengungkapkan bahwa sudah ada langkah dari pemerintah untuk mengetahui informasi yang lebih jelas dari peristiwa tersebut.
BACA JUGA:Sumpah Pemuda. XTC Kota Cirebon Bersinergi dengan Pemkot Ikut Jaga Kamtibmas
BACA JUGA:Dukung Bisnis E-Commerce, BRI Siapkan Berbagai Inisiatif dan Layanan Digital
“Saya konfirmasi masih berjalan pelayanan (di Puskesmas). Tapi Kapus (Kepala Puskesmas)-nya sedang ada di Dinas (Dinkes Kota Cirebon), Mas. Nanti akan ada penjelasan resmi setelah rapat di Ssetda ya,” jelas Gusmul, sapaan karibnya.
Sementara itu, salah satu warga yang diduga mengalami keracunan adalah seorang ibu hamil bernama Eha.
Wanita berusia 28 tahun itu menjalani operasi caesar usai mengalami gejala sakit perut, mual, mules dan pusing.
Ketua RW 06 Cangkol Selatan, Kelurahan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Dedi Sumarna membenarkan ada warganya yang menjadi korban keracunan tersebut.
“(snack) itu dimakan satu keluarga, 4 orang, salah satunya sedang hamil 37 minggu. Karena makan snack yang rapat hati Jumat itu, dia mengeluarkan cairan banyak, BAB-nya apanya, gitu kan. Nah, ini racun benar-benar sangat ganas ini ya,” ungkapnya.
Seorang pemuda bernama Rizali Akbar Zaki (22) juga diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi snack dari acara di Puskesmas Cangkol.
Ratno Bronx, ayah Rizali, mengungkapan bahwa yang mengikuti sosialisasi kesehatan di Puskesmas Cangkol adalah istrinya pada Jumat (25/10/2024).
Kemudian istrinya pulang ke rumah sekitar pukul 10.00 WIB sambil membawa snack dari acara tersebut.
Snack itu ternyata dimakan oleh anaknya, Rizali Akbar Zaki.
“Hari Jumat istri saya rapat di sini (Puskesmas Cangkol). Pulang jam 10, anak saya bangun tidur mau mandi, ada snack kan, dimakan,” tuturnya.
Menurut Ratno, anaknya masih sempat berangkat kerja. Tapi di tempat kerja sudah merasakan gejala sakit perut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: