Ansor Kabupaten Cirebon Ikut Bergerak, Usut Tuntas Kasus Penusukan Dua Santri Krapyak

Ansor Kabupaten Cirebon Ikut Bergerak, Usut Tuntas Kasus Penusukan Dua Santri Krapyak

Ansor Kabupaten Cirebon bergerak, mendesak pihak kepolisian usut tuntas kasus Penusukan dua santri Krapyak Yogyakarta, 23 Oktober lalu.-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Kasus penusukan terhadap dua santri di Pesantren Krapyak, Yogyakarta, 23 Oktober 2024 lalu memicu reaksi dari berbagai kalangan. 

Di Kabupaten Cirebon, GP Ansor turut menyuarakan sikap tegas terhadap insiden tersebut.

Ketua GP Ansor Cirebon, Ibnu Ubaidillah, menyerukan kepada aparat kepolisian agar segera menuntaskan kasus ini dengan transparansi penuh, tanpa ada yang ditutup-tutupi.

BACA JUGA:Polres Sukabumi Tetapkan Gunawan Pemilik Akun TikTok Sabdor86 Sebagai Tersangka Promosi Web Judi Daring

BACA JUGA:Mantan Anak Buahnya Jadi Tersangka Kasus Judi Online, Budi Ari: Kita Hormati Langkah Aparat Penegak hukum

BACA JUGA:Pindad Mulai Produksi Maung Garuda Secara Massal?

Ia menegaskan bahwa semua pelaku harus segera ditindak dan dihukum secara adil.

Ibnu Ubaidillah juga mengingatkan, apabila kasus ini tidak segera diselesaikan dan para pelaku belum ditangkap seluruhnya dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar aksi di depan Mapolresta Cirebon. 

“Kami menuntut agar tidak ada satu pun pelaku yang lolos dari jerat hukum. Jika dalam waktu dekat pelaku belum semuanya ditangkap, GP Ansor Cirebon akan menggelar aksi damai di depan Mapolresta Cirebon," kata Inu-sapaan akrab Ibnu Ubaidillah, Jumat 1 November 2024.

BACA JUGA:Piala AFF 2024, Indonesia Akan Kerahkan Pasukan U-22 dengan Target Masuk Final

BACA JUGA:DPR RI Dukung Polri Berantas Judi Online di Kemenkomdigi

BACA JUGA:Komitmen Polri atas Asta Cita Presiden Prabowo: Sita Rp78,1 Miliar dari Judi Online Internasional

Inu menekankan bahwa aksi ini merupakan bentuk solidaritas dan aspirasi masyarakat yang berharap kepolisian bergerak lebih cepat dan profesional. 

Ia juga mengharapkan perhatian dari Kapolri terhadap kasus ini, mengingat insiden tersebut menyangkut keamanan dan kenyamanan para santri yang menuntut ilmu di pesantren.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase