Disdik-DPUPESDM Sama-sama Berat

Disdik-DPUPESDM   Sama-sama Berat

*Wahyo: Semoga Saja PPDB Tahun Ini Lancar CIREBON– Kepala DPUPESDM tahun 2011-2014 DR H Wahyo MPd resmi menyerahkan jabatannya kepada Ir H Yoyon Indrayana MT. Dalam sambutannya terakhir kepada seluruh karyawan DPUPESDM pada upacara pagi, Rabu (19/3), Wahyo menekankan pentingnya bekerja secara bersama-sama. “Meskipun kita berpisah tempat kerja, komunikasi harus tetap berjalan dengan baik. Karena kita semua saudara,” ucap Wahyo dengan gaya khasnya. Menurutnya, baik di dinas pendidikan (disdik) maupun DPUPESDM pasti ada persoalan yang harus diselesaikan. Untuk itu, baik Wahyo sebagai kepala dinas pendidikan maupun Yoyon sebagai kepala DPUPESDM, tidak dapat bekerja sendiri dalam menyelesaikan berbagai persoalan itu. “Bekerja adalah sistem. Semua memiliki peran penting dan saling terkait,” terangnya. Menurut pria yang pernah menjabat berbagai kepala SKPD itu, tugas di DPUEPSDM maupun disdik sama-sama berat. Terlebih DPUPESDM, selama kurun waktu memimpin dinas teknis itu, Wahyo merasakan suka duka bekerja sebagai abdi negara. “Tugas di DPUPESDM sangat berat dalam mengatasi berbagai persoalan. Ini butuh kebersamaan,” ucapnya. Selama ini, peran DPUEPSDM menjadi tumpuan berbagai hal terkait infrastruktur di Kota Cirebon. Bahkan, untuk musibah banjir sekalipun, DPUPESDM yang pertama kali mendapatkan sorotan. Hal yang sama terjadi pula di disdik. Beberapa tahun lalu sebelum menjabat kepala DPUPESDM dan kepala SKPD lain, Wahyo pernah duduk di kursi kepala Disdik Kota Cirebon. Dengan demikian, pengalaman selama memimpin disdik akan kembali diterapkan dalam mengatasi persoalan dunia pendidikan. Yang terdekat, Wahyo mendapatkan tugas melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. “Semoga saja PPDB tahun ini bisa berjalan lancar tanpa persoalan,” harapnya. Sementara Kepala DPUEPSDM Yoyon Indrayana mengatakan, pesan dan arahan Wahyo menjadi pedoman dia dalam bekerja. Langkah awal yang akan dilakukan, Yoyon ingin image atau kesan masyarakat terhadap DPUPESDM berubah. “Kita tunjukan DPUPESDM tidak sejelek yang dipikirkan,” ajaknya. Selama ini, dinas yang dimpimpinnya selalu terlambat dalam membuat laporan. Hal itu tidak boleh terjadi lagi agar pembangunan berkelanjutan tidak terhambat. Untuk itu, komitmen bersama sangat penting agar tidak terjadi lagi. Bahkan, untuk memastikan laporan dan pekerjaan lain tidak terhambat, Yoyon akan langsung melakukan pengawasan. “Saya lama di DPUPESDM sebelumnya. Kali ini kembali lagi menjadi bagian dari dinas besar ini,” ucapnya. Jika selama di Bappeda lebih banyak bekerja di balik meja, saat ini dia lebih banyak menghabiskan waktu di lapangan. Sebab, Yoyon menilai DPUPESDM merupakan dinas teknis yang 95 persen aktivitas di lakukan di lapangan. Langkah tersebut, juga diharapkan dapat memastikan tidak ada celah bagi persoalan hukum yang sewaktu-waktu menjerat. Selain itu, Yoyon akan membuat satuan tugas penanganan banjir. Dimana, mereka akan berada di garda terdepan saat terjadi hujan besar dan berada di lapangan. Kota Cirebon sebagai kota pariwisata dan kota tujuan, akan menjadi kesan yang tidak baik jika infrastrukturnya buruk. Sebab, citra demikian akan dibawa kemana-mana oleh siapapun yang singgah dan berkunjung ke Kota Cirebon. Untuk itu, tidak ada jalan lain kecuali meningkatkan infrastruktur di kota berpenduduk 300 jiwa saat malam dan 1,5 juta jiwa pada pagi hingga sore hari. “Semoga kehadiran saya di DPUPESDM ini bisa diterima semua pihak,” ucapnya. (ysf) FOTO: YUSUF SUEBUDIN/RADAR CIREBON SERTIJAB. Wahyo (kiri) berjabat tangan dengan Yoyon (kanan) bersama seluruh kepala bidang dan kepala seksi di DPUPESDM Kota Cirebon, Rabu (19/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: