Soal Pemberantasan Korupsi, Dahlan Iskan: Saya Punya Gagasan Indonesia Seperti Hongkong
Dahlan Iskan hadir dan menjadi pembahas buku yang diluncurkan dalam peringatan Hakordia 2024 di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Jakarta, Senin 9 Desember 2024.-Harian Disway-
JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024 diwarnai dengan peluncuran dua buku pendidikan antikorupsi.
Yang menarik, peluncuran buku ini berlokasi di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Jakarta. Sebab, lokasi ini sering dikaitkan dengan salah satu tersangka kasus dugaan korupsi yang buron.
Dua buku itu masing-masing berjudul: Pendidikan Antikorupsi Transdisiplin dan Buku Orang Baik Belajar Antikorupsi (BOBA).
“Pak Giri (mantan direktur KPK Giri Supradiono) sempat bertanya kepada saya, apakah tidak keberatan kalau penulis dan materi tulisan di buku tersebut tidak dibatasi. Saya katakan silakan, tidak usah dibatasi," kata Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat memberikan sambutan, Senin 9 Desember 2024.
BACA JUGA:Tendangan Asnawi Mangkualam Buat Kiper Myanmar Bunuh Diri, Indonesia Menang 1-0
BACA JUGA:Pohon Tumbang di Jalan Ageng Tirtayasa Talun, Pengendara Motor Alami Luka-luka
Kapolri sudah membaca sekilas dua buku tersebut. Ditulis oleh sejumlah tokoh. Isinya berkaitan dengan sejumlah kasus korupsi yang terjadi di Indonesia. Termasuk di kepolisian.
"Isinya serem-serem. Ada yang terkait kepolisian. Itu memang hal yang harus kami evaluasi dan perbaiki," kata Listyo.
Buku Pendidikan Antikorupsi Transdisiplin ditulis oleh sejumlah tokoh antikorupsi. Antara lain mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto (BW) dan Busyro Muqoddas.
Mantan Penyidik KPK yang kini ASN Polri Novel Baswedan, mantan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo, mantan Direktur KPK Giri Supradiono, Ketua Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Herry Muryanto.
BACA JUGA:Pj Bupati dan Forkompinda Kuningan Jelaskan Alasan Larang Jalsah Salanah Dihadapan Komnas HAM
BACA JUGA:Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Cirebon Akan Panggil MJ Besok
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana, akademisi Universitas Indonesia (UI) Gandjar Laksamana Boanprapta, ahli hukum tata negara Bivitri Susanti, dan Sekretaris Transparency International Indonesia Danang Widoyoko.
Sedangkan buku BOBA merupakan hasil kolaborasi Satgassus Pencegahan Tipikor dengan Universitas Islam Indonesia (UII).
Saat bedah buku BOBA, menghadirkan dua pembahas yakni Founder Harian Disway Dahlan Iskan dan Novelis Okky Madasari.
Di depan kapolri, Dahlan Iskan mengapresiasi tulisan-tulisan di buku tersebut yang menurutnya ditulis dengan sangat baik. Ringan dan sangat bermutu.
Dahlan hanya mengkritik cover bukunya yang menurut Dahlan seharusnya bisa didesain lebih menarik. Cover BOBA seperti judul bukunya, berisi foto es boba yang segar.
BACA JUGA:Pasca Pilkada 2024, FCTM Kembali Bergerak Perjuangkan Pemekaran Cirebon Timur
"Baru kali ini bedah buku pembicaranya 11 orang. Dan yang luar biasa, Pak Kapolri bersedia mendengarkan semuanya," kata Dahlan disambut tepuk tangan para hadirin yang memenuhi gedung STIK.
Dahlan menceritakan ia pernah menulis buku tentang pemberantasan korupsi di Hong Kong. Saat itu, di era awal setelah Orde Baru, Dahlan mengundang ketua KPK Hong Kong ke Jakarta.
"Saya saat itu punya gagasan agar Indonesia seperti Hong Kong. Pemberantasan korupsi dimulai dengan pengampunan. Saking ruwetnya korupsi di Indonesia yang seperti labirin," kata Dahlan. Tentu gagasan itu, kata Dahlan, sudah tidak relevan untuk sekarang.
Setelah tidak jadi dirut PLN dan menteri, Dahlan kagum dengan mantan anak buahnya yang menjadi direktur BUMN dan menteri. Mantan anak buah Dahlan Iskan itu bisa tidak "bertengkar" dengan DPR. Apa resepnya? "Kata mantan anak buah saya itu, Pak Dahlan dulu bersih dan membersihkan. Seharusnya cukup bersih saja, tidak perlu sampai membersihkan," kata Dahlan menirukan ucapan mantan anak buahnya.
BACA JUGA:Dugaan Pelecehan Seksual: Mahmud Jawa Menyerang Balik, Ini Langkah Hukum yang Akan Dilakukan
BACA JUGA:Partai NasDem Jaya di Pilkada Kabupaten Cirebon, Asep: Mari Bersatu Membangun Daerah
Rektor Universitas Islam Indonesia Fathul Wahid berterima kasih kepada kapolri dan Satgasus Pencegahan Korupsi POlri yang memberi kepercayaan kepada UII untuk menyusun buku BOBA.
"Judul BOBA sengaja kami pilih agar menarik untuk dibaca anak-anak muda dan menjadikan mereka menjadi jijik dengan korupsi," kata Fathul.
Selain dihadiri kapolri, pada sesi berikutnya dihadiri oleh Menko PMK Pratikno dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Presiden Prabowo yang diundang di acara tersebut tidak hadir. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: