Tiga BUMN Bidang Penyebrangan Laut Bakal Digabung Jadi Satu Perusahaan, Pelindo Jadi Holding

BUMN dibidang penyebrangan laut akan disatukan dan Pelindo akan dijadikan holding.--
RADARCIREBON.COM – Tidak hanya dibidang transportasi perkeretaapian, Kementerian BUMN juga berencana ingin menggabungkan perusahaan plat merah di bidang usaha penyebrangan laut.
Didalam sektor tersebut ada tiga perusahaan milik BUMN yang sampai dengan saat ini masih eksis, yakni PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry ( Persero) dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.
BACA JUGA:Farhan Lontarkan Wacana Reaktivasi Bandara Husein Bandung, Pj Gubernur: Kertajati Harus Diselamatkan
BACA JUGA:Jadi Program Prioritas Walikota Bandung, Farhan Wacanakan Reaktivasi Bandara Husein Sastranegara
BACA JUGA:Presiden Prabowo Resmikan PLTA Jatigede, Aliran Listrik Disalurkan ke Gardu Induk New Sunyaragi
"Pasti, karena itu mendorong kembali bagaimana biaya logistik bisa lebih turun, keselamatan bagi penumpang, kemudian kalau pelabuhannya bagus, manajemen dari Pelni kapalnya lebih mudah, ASDP-nya juga lebih bagus. Semuanya jadi sinkronisasi baik untuk penumpang dan barang yang selama ini kadang-kadang terpisah-pisah," kata Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu lalu.
Dari ketiga perusahaan tersebut, lanjut Menteri Erick, rencananya yang ditunjuk sebagai holding adalah PT Pelindo. "Yang jadi induk Pelindo," katanya.
Sebagai informasi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir optimistis jumlah BUMN akan berkurang hingga 30 perusahaan saja untuk fokus pada tugas masing-masing.
BACA JUGA:Bukan Agus atau Asep, Inilah Nama Paling Populer di Indonesia Berdasarkan Ditjen Dukcapil Kemendagri
BACA JUGA:Posyandu RW 16 Bayu Asih Gelar Bhakti Sosial
BACA JUGA:Didemo Oleh Anak Buahnya, Begini Tanggapan Mendiktisaintek
Sejak menjabat pada 2019, Erick telah merencanakan pengurangan jumlah BUMN. Pada Juni 2020, Kementerian BUMN telah mengurangi jumlah entitas BUMN dari 142 perusahaan menjadi 107 perusahaan.
Ini dilakukan sebagai bagian dari program restrukturisasi BUMN, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja BUMN. Saat ini jumlah perusahaan yang berada di bawah BUMN mencapai 41 korporasi.
Erick menyebutkan bahwa BUMN harus memiliki tiga pilar, antara lain:
BACA JUGA:Mahasiswa Anggota Mahapeka UIN Siber Syekh Nurjati Diduga Jadi Korban Pengeroyokan
BACA JUGA:Rayakan Ulang Tahun ke-16 HDC Gelar Acara Ini
BACA JUGA:Bung Towel Terancam dan Anaknya Dibayangi Penculikan!
Pertama, BUMN harus menjadi korporasi yang sehat agar dapat berkontribusi terhadap pendapatan negara melalui pajak dan dividen.
Pilar kedua, BUMN harus memberikan sumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pilar ketiga BUMN adalah harus menjadi penggerak ekonomi kerakyatan, apalagi saat ini sebanyak 92 persen dari total kredit ultra mikro dan mikro di Indonesia disalurkan oleh BUMN. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase