Kirim Petisi ke Presiden Prabowo, Siswa SMAN 7 Cirebon Minta Pertanggungjawaban Gagal SNBP

BACA JUGA:Polisi Kembalikan Mobil Hasil Curian ke Pemiliknya di Majalengka, 3 Orang Pelaku Diamankan

"Walaupun itu (SNBP) belum tentu diterima, tapi ada kesempatan untuk diterima," ungkapnya.

Rencananya, sambung Rayyan, petisi akan dikirimkan secepatnya kepada pihak terkait. Sehingga diharapkan upaya tersebut dapat jawaban.

Saat ditanya mengenai keseharian para siswa dan hubungan mereka dengan guru pasca merebaknya persoalan ini, Rayyan dan Ibnu mengaku baik-baik saja.

Komunikasi dengan guru masih normal, karena yang bermasalah tidak semua guru.

BACA JUGA:Mantan Anggota DPRD Indramayu Korban TPPO Ada di Perbatasan Myanmar-Thailand, Segera Dipulangkan

"Pada dasarnya itu kesalahan dari beberapa orang saja. Kami dengan guru lain masih normal. Ya seperti biasanya, hubungan guru dan murid," tandasnya.

Atas solusi pengadaan bimbel dari pihak sekolah, dirinya berharap agar cepat dapat terlaksana. Sehingga persiapan siswa lebih matang.

"Mudah-mudahan dengan bimbel yang sudah dipilih bisa benar-benar terlaksana," tuturnya.

Sementara dalam pertemuan dengan orang tua siswa, Kepala SMAN 7 Cirebon tidak hadir di lokasi.

BACA JUGA:Kasus PIP SMAN 7 Cirebon, Herman Khaeron Mendesak Agar Oknum Partai Diungkap

Ketidakhadiran kepala sekolah dipertanyakan oleh perwakilan orang tua siswa. Hal tersebut dinilai sebagai tindakan yang tidak bertanggungjawab.

Orang tua juga sempat mempertanyakan bimbingan belajar apa yang dipilih oleh pihak sekolah.

Tidak hanya itu, orang tua mempertanyakan selain kompensasi mendapatkan bimbel, apa lagi yang bisa didapat atas keteledoran dari pihak sekolah, karena tidak mendaftarkan siswa eligible ke SNBP.

"Apakah hanya itu (kompensasi bimbel) atau ada yang lain?" tanya salah satu orang tua siswa.

Sumber: