Hujan Deras Kerap Turun, Operasi Modifikasi Cuaca di Jabar dan Jakarta Tahap Dua Segera Dilakukan

Pesawat Casa A-2104 sedang mengangkut Natrium Klorida untuk disebarkan ke awan guna mengendalikan intensitas hujan di wilayah Jawa Barat. Hal ini sebagai bagian dari Operasi Modifikasi Cuaca Gabungan. -Biro Adpim Jabar-
RADARCIREBON.COM – Guna mengendalikan curah hujan di wilayah Provinsi Jakarta dan Jawa Barat (Jabar), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) putuskan untuk menggelar operasi modifikasi cuaca gabungan.
Operasi modifikasi cuaca ini akan berlangsung selama 10 hari kedepan dengan sasaran wilayah Jakarta dan Jabar.
Dalam keterangannya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa operasi modifikasi cuaca ini adalah tahap kedua yan berlangsung dari 11 sampai dengan 20 Maret 2025 mendatang.
"Sebanyak tiga unit pesawat disiapkan untuk penerbangan ini. Koordinasi penerbangan dilakukan dari dua pos yaitu di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta dan Lanud Husein Sastranegara Bandung," kata dia, Rabu 12 Maret 2025 malam.
BACA JUGA:Hari Ini Gempa Bumi Guncang Indramayu Berkekuatan 3.5 Magnutido, Adakah yang Merasakan Guncangannya?
BACA JUGA:Polresta Cirebon Gelar Operasi Cipta Kondisi Ramadan 2025, Berikut Sasarannya!
Operasi modifikasi cuaca ini didasarkan pada arahan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada rapat koordinasi penanganan bencana banjir di Pendopo Wali Kota Bekasi, Kamis 6 Maret 2025 lalu.
Pasalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) masih mendeteksi ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jakarta, Jabar, dan Banten tanggal 10-18 Maret 2025.
Sebelumnya, pada operasi pertama, pada Selasa 11 Maret 2025 di Jakarta kemarin, sudah dilakukan tiga sorti penerbangan dengan menggunakan pesawat Casa A-2117.
Operasi modifikasi cuaca ini meliputi wilayah Barat Laut Jakarta, Selat Sunda dan Kepulauan Seribu, daerah Utara Jakarta atau Laut Jawa.
Masing-masing sorti penerbangan menghabiskan bahan semai berupa Natrium Klorida (NaCl) sebanyak 800 kilogram.
BACA JUGA:Pohon Berusia Ratusan Tahun di Kuningan Tumbang Menimpa Tiga Rumah, Bagaimana Keadaan Pemiliknya?
BACA JUGA:Buruh dan PT Yihong Novatek Indonesia Melakukan Pertemuan di Pendopo Bupati, Apa Hasilnya?
Sementara, disaat yang bersamaan, di Jabar juga sudah dilakukan dua sorti penerbangan menggunakan armada Casa A-2104.
Dijelaskan, penyemaian garam ke awan potensial sorti pertama ditargetkan pada wilayah timur laut Perairan Cirebon dan sorti kedua di wilayah perairan utara Indramayu yang total menghabiskan 800 kilogran bahan semai NaCl.
"Dengan menumpang pesawat carravan PK-SNP, tim OMC BNPB melaksanakan dua sorti penyemaian garam lainnya ke wilayah perairan barat Jakarta mencakup pesisir Lampung-Selat Sunda dengan membawa 1.000 kilogram NaCl per penerbangan," kata dia menerangkan.
BACA JUGA:Berikan Stimulus, KDM Minta TP PKK Jabar Punya Peran di Bidang Ini
BACA JUGA:OJK Cirebon Gelar Gebyar Ramadan Keuangan Syariah
BMKG menilai operasi modifikasi cuaca gabungan sejak hari pertama dapat dikatakan berhasil mengurangi intensitas hujan, dari sebelumnya diprediksi hujan terjadi siang hingga sore hari tapi menjadi hujan ringan hingga sedang.
"Hasil pemantauan cuaca mendapati curah hujan tertinggi tinggal berada di Bekasi dengan intensitas 34 mm," imbuhnya.
Dengan demikian, Abdul mengharapkan dengan dengan terkendalinya intensitas hujan ini maka upaya pemulihan dampak bencana banjir, yang juga beberapa diiringi tanah longsor, di Bogor, Jakarta, Sukabumi, Bekasi dan sekitarnya bisa segera selesai. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: