Kota Cirebon Bakal Punya Sekolah Rakyat, di Sini Lokasi Pembangunannya

Kota Cirebon Bakal Punya Sekolah Rakyat, di Sini Lokasi Pembangunannya

Pemerintah Kota Cirebon merencanakan pembangunan sekolah rakyat dengan 2 calon lokasi yang sudah ditinjau.-Foto: DKIS-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Pemerintah Kota Cirebon merencanakan pembangunan Sekolah Rakyat.

Adapun lokasi yang ditinjau untuk Sekolah Rakyat tersebut adalah rumah susun di belakang Terminal Harjamukti dan SMPN 18.

Pembangunan Sekolah Rakyat merupakan arahan dari Presiden RI, Prabowo Subianto yang direncanakan berdiri di seluruh Indonesia.

"Ini inisiatif besar. Peninjauan lokasi ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Praowo," kata Walikota Cirebon, Effendi Edo.

BACA JUGA:Petani Jangan Khawatir, Dedi Mulyadi Pastikan Stok Pupuk di Jabar Aman

Mengenai pembangunan Sekolah Rakyat, Pemerintah Kota Cirebon berkoordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos).

Sebab, pendirian sekolah ini difokuskan untuk memberikan peluang pendidikan yang baik bagi anak-anak tidak mampu.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf, dalam Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Sekolah Rakyat di Provinsi Jawa Barat bersama kepala daerah se-Jawa Barat belum lama ini mengatakan, bahwa program ini menjadi langkah strategis untuk pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia.

Pria yang kerap disapa Gus Ipul ini menyatakan bahwa Sekolah Rakyat dapat berdiri di setiap kabupaten/kota, dengan target 30 sekolah untuk Provinsi Jawa Barat.

BACA JUGA:UGJ Gelar Nuzulul Quran, Momen Refleksi dan Penguatan Menuju Kampus Digital

“Satu kabupaten, satu Sekolah Rakyat. Sekolah ini dirancang untuk anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu, terutama yang tinggal di dekat lokasi Sekolah Rakyat. Kami akan pastikan bahwa sekolah ini sepenuhnya gratis, dari asrama hingga peralatan sekolah,” ujarnya.

Untuk diketahui, konsep Sekolah Rakyat memang dirancang untuk memberikan pendidikan gratis dengan fasilitas lengkap, termasuk asrama bagi siswa yang berasal dari keluarga yang membutuhkan.

Untuk anak-anak yang masih duduk di bangku SD, orang tua mereka tetap bisa mengunjungi dan menengok secara berkala.

Gus Ipul juga menjelaskan bahwa pemerintah akan menentukan indikator kemiskinan berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), untuk memastikan bahwa mereka yang membutuhkan mendapatkan kesempatan terbaik melalui program ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: