Perbanyak Siswa Indonesia Masuk Kampus Top Dunia, Pemerintah Usung Program SMA Garuda

Program SMA Garuda, upaya pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia agar lulusannya bisa berkuliah di kampus dunia.--
Secara keseluruhan, Lembaga Pendidikan Internasional (IIE) Departemen Perdagangan AS dan laporan tahunan Open Doors melaporkan sekitar 7.500 hingga 8.348 mahasiswa Indonesia kuliah di Amerika Serikat.
Ada kesenjangan dibandingkan jumlah mahasiswa Tiongkok yang mencapai 120 ribu atau India 110 ribu orang.
“Katakanlah penduduk Tiongkok ada 1,4 miliar, maka dengan jumlah penduduk Indonesia seperempatnya atau 280 juta, harusnya paling tidak ada 30.000 siswa Indonesia di Amerika Serikat,” katanya.
Program SMA Garuda untuk mempersempit gap tersebut. Dengan memperbaiki secara menyeluruh kualitas pendidikan, baik dalam pembinaan siswa, pelatihan guru dan manajemen sekolah.
Pembinaan siswa dilakukan dengan intervensi komprehensif yang mencakup persiapan akademik, pengembangan diri, pengemasan personal branding, penilaian kecocokan dan pemilihan universitas, pemenuhan komponen aplikasi, serta persiapan pra keberangkatan.
BACA JUGA:Disdik Kota Cirebon Bolehkan Sekolah Gelar Acara Perpisahan, Tapi....
BACA JUGA:Koleksi Tas dan Aksesoris Fashion, THYS Beri Diskon Hingga 80 Persen
Pelatihan guru meliputi program komprehensif dalam strategi bimbingan siswa untuk persiapan akademik, pemilihan dan implementasi ekstrakurikuler, penulisan esai, serta penyusunan surat rekomendasi yang kuat.
Sedangkan pelatihan manajemen sekolah berfokus pada college counselor yang bertugas menjalin kerja sama langsung dengan universitas-universitas top dunia, dan mendampingi siswa agar tak menghadapi kendala selama proses aplikasi.
Presiden Prabowo Subianto sudah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025, tertanggal 27 Maret 2025, tentang Percepatan Pelaksanaan Program Pembangunan dan Revitalisasi Satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Pembangunan dan Pengelolaan Sekolah Menengah Atas Unggul Garuda, dan Digitalisasi Pembelajaran.
Mengacu Inpres tersebut, tahun ini, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi menetapkan 12 institusi pendidikan dipilih bertransformasi menjadi Sekolah Garuda.
Selain itu, Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo ini juga akan membangun lima Sekolah Garuda baru di wilayah prioritas, yakni di IKN, Bangka Belitung, Sulawesi Utara, NTT, dan Papua Tengah.
“Presiden Prabowo Subianto melihat asas yang paling utama adalah memberikan akses yang merata dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, diutamakan pula para siswa yang berprestasi dari luar Pulau Jawa,” jelas Chacha. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: