Baru 6 Bulan, BUMDEs di Desa Ini Sudah Beromzet Rp11 Juta Perbulan, Apa Sih Usahanya?
Budidaya jamur tiram oleh BUMDes Gemulungtonggoh, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon.-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-
CIREBON, RADARCIREBON.COM – Unit usaha budidaya jamur tiram bisa menjadi salah satu contoh sukses bagi Badang Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Cirebon.
Ya, BUMDEs Gemulungtonggoh, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon merupakan satu dari BUMBes yang masih eksis menjalankan program pemerintah dalam memperkuat basis ekonomi kerakyatan di desa.
Pengelola budidaya jamur tiram, Lenda Lesmana dan Angga, mengungkapkan bahwa budidaya jamur tiram dikelola oleh BUMDes Umbarjaya bekerja sama dengan Karang Taruna Desa Gemulungtonggoh.
Dengan modal awal sebesar Rp120 juta, budidaya jamur tiram ini telah berjalan selama 6 bulan dan berhasil mencapai omzet sebesar Rp7-11 juta per bulan. Setiap harinya, budidaya ini dapat memanen sekitar 20 kg jamur tiram dari 700 baglog.
BACA JUGA:Gabung BRICS Sports Group, Jadikan Olahraga Sebagai Alat Diplomasi Indonesia
BACA JUGA:Berapa Peringkat FIFA Timnas Indonesia Usai Kalahkan China? Simak Ulasannya
BACA JUGA:Akibat Study Tour Dilarang oleh KDM, Keraton Kasepuhan Cirebon Sepi Pengunjung
Lenda menjelaskan bahwa siklus panen jamur tiram dilakukan setiap hari, dengan mengganti media baglog setiap 4 bulan.
Namun, mereka masih menghadapi kendala dalam tahap belajar, terutama terkait siklus panen dan kualitas baglog.
"Kendala utama kita adalah pasang surut produksi jamur tiram karena kualitas baglog atau suhu ruangan yang tidak menentu akibat iklim," kata Lenda.
Untuk meningkatkan produktivitas, Lenda sering melakukan kunjungan ke daerah lain untuk belajar dan meningkatkan pengetahuan mereka tentang budidaya jamur tiram.
BACA JUGA:Agustus Mendatang, La Liga dan Serie A Memulai Musim Kompetisi 2025-2026
BACA JUGA:Festival Milm Kampung Kembali Digelar, RW 06 Kelurahan Kesenden Tampilkan Karya Ini
BACA JUGA:Terima Puluhan Ekor Hewan Kurban, Masjid Subulussalam Permata Harjamukti Bagikan 1200 Bungkus Daging
Baglog yang sudah tidak produktif setelah 4 bulan, bisa dimanfaatkan sebagai media tanam. Sehingga tidak ada limbah yang terbuang.
Dengan keberhasilan budidaya jamur tiram di Desa Gemulungtonggoh, diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengembangkan usaha budidaya jamur tiram.
Kuwu Desa Gemulungtonggoh, Agus Saefuddin mengungkapkan bahwa pemilihan budidaya jamur tiram karena mudah pemeliharaannya dan permintaan yang tinggi.
"Meskipun baru berjalan 6 bulan, permintaan jamur tiram sudah banyak. Kami berencana untuk melakukan perluasan dan pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas dan perekonomian desa," katanya.
BACA JUGA:Efisiensi Blangko e-KTP, Disdukcapil Kabupaten Cirebon Lakukan Langkah Ini
Kuwu juga menekankan pentingnya kegiatan produktif bagi anak muda desa untuk meningkatkan perekonomian desa.
"Yang penting anak muda produktif dan bisa meningkatkan perekonomian desa. Kami akan terus mendukung dan memfasilitasi kegiatan seperti ini," katanya.
Dengan adanya budidaya jamur tiram di Desa Gemulungtonggoh, diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengembangkan usaha yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: reportase


