Protes Media dengan Tutup Mulut
RIO DE JANEIRO - Ada ekspresi yang tidak biasa yang dilakukan oleh Timnas Brasil ketika mengalahkan Kamerun 4-1 (24/6) lalu. Ketika itu, Thiago Silva dan kawan-kawan secara serempak menutup mulut mereka dalam perjalanan keluar lapangan ketika wasit Jonas Eriksson asal Swedia meniupkan peluit panjang. Itu adalah bentuk protes skuad A Selecao -julukan Timnas Brasil- kepada sejumlah media Brasil yang telah mempublikasikan obrolan antara pelatih Luiz Felipe Scolari dengan para pemainnya ketika melawan Kroasia dalam pertandingan perdana di babak penyisihan grup. Nah, rencananya, ekspresi \"jepit mulut dengan jari\" sebagai bentuk perlawanan kepada sejumlah media yang membocori rahasia dapur mereka tersebut, sepertinya juga akan berlangsung ketika Brasil melawan Chile dalam pertandingan hidup mati di babak 16 besar malam nanti. Kalah atau menang, skuad Brasil berencana juga akan meninggalkan lapangan dengan mulut tertutup. Memang, ketika itu, Scolari sedang menyorot performa tim besutannya yang terlambat panas dalam laga pembuka tersebut. Nah, di sela-sela diskusi samping lapangan tersebut, Scolari tanpa sengaja meneriakan kata-kata keluhan \"Pertandingan kandang macam apa ini?\" teriak Scolari. Belakangan, keluhan Scolari dalam pertandingan yang disudahi dengan kemenangan Brasil 3-1 tersebut, langsung dipublikasikan secara besar-besaran oleh sejumlah media televisi Brasil. Bahkan, beberapa media menggunakan kalimat keluhan tersebut sebagai bahan lelucon. \"Terkadang banyak kata-kata jelek yang keluar saat dalam kondisi sulit. Dan, kami sangat memaklumi kondisi itu. Namun, kami sangat menyesal, karena beberapa media telah menciptakan keributan besar tentang masalah itu,\" ujar kiper cadangan Brasil Jefferson. Bahkan, menurut pemain berusia 31 itu, apa yang telah dilakukan oleh sejumlah media tersebut, secara tidak langsung memengaruhi performa mereka dalam dua pertandingan setelah kejadian tersebut. Termasuk ketika bermain imbang tanpa gol saat melawan Meksiko dan menang 4-1 atas Kamerun. \"Setelah adanya pemberitaan itu, kami tidak bebas untuk bekerja di lapangan lagi,\" ujarnya. \"Ini bukan perintah dari pelatih tapi kami menyadari situasi ini, jadi kami sengaja menutupi mulut kami,\" ucap pelatih yang selama ini menjadi palang pintu gawang Botafogo itu. Gelandang Bernard menambahkan bahwa itu adalah gangguan tambahan yang harus diterima oleh negara yang sudah lima kali juara Piala Dunia ini. Ya, saat ini, status tuan rumah memang telah menjadi tekanan tersendiri bagi Canaroinho -julukan lain Timnas Brasil- tersebut. \"Kami memang sudah berbicara tentang hal itu antara kami sendiri, sehingga tidak ada yang perlu disalahkan dengan ekspresi kami ini. Itu memang hal yang rumit, tapi kami harus melakukannya,\" ungkapnya. \"Apalagi, selalu ada kamera yang merekam para pemain,\" tegasnya. (dik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: