Kim Jong-un Absen Ultah Partai Buruh

Kim Jong-un Absen Ultah Partai Buruh

KOREA UTARA - Spekulasi penyebab menghilangnya Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dari hadapan publik kian santer. Penyebabnya, Kim tidak hadir dalam acara penting kemarin (10/10). Yakni, peringatan 69 tahun berkuasanya Partai Buruh di Korut. Itu adalah kali pertama Kim tidak hadir dalam acara tersebut sejak berkuasa pada 2011. \"Dia tentu saja tidak ingin dilihat dalam kondisi sakit dan lemah. Terlihat lemah tidak bagus untuk pemimpin Korut yang mencoba mempertahankan kuasanya,\" ujar analis pertahanan dari RAND Bruce Bennett. Salah satu bagian penting dari peringatan itu yang tidak dihadiri Kim adalah mengunjungi Istana Kumsusan di Pyongyang. Di istana tersebut terdapat makam para pemimpin Korut sebelumnya. Yakni, Kim Il-sung dan Kim Jong-il. Kantor berita Korut, KCNA, memastikan bahwa Kim tidak termasuk dalam daftar petinggi yang hadir dalam acara itu. Pejabat paling senior yang hadir dalam acara tahunan tersebut adalah orang nomor dua di Korut, Hwang Pyong-so. Meski tidak hadir, ada karangan bunga di patung Kim Jong-Il dan Kim Il-Sung yang bertulisan nama Kim Jong-un. Tidak diketahui apakah Kim sendiri yang memerintahkan mengirimkannya atau bukan. Kim kali terakhir tampak di depan publik pada 3 September. Saat itu dia menghadiri konser musik bersama istrinya. Menghilangnya Kim tersebut bukan sesuatu yang wajar. Sebab, sejak kali pertama memimpin Korut, Kim sangat aktif mendokumentasikan kegiatannya di depan publik. Sejak Kim menghilang, berbagai spekulasi tentang ketidakhadirannya bermunculan. Mulai dari Kim kegemukan, terkena diabetes, darah tinggi, asam urat, retaknya kedua pergelangan kakinya, hingga kabar terjadinya kudeta di Korut. Bahkan, ada sumber di Korut yang menyatakan bahwa Kim bakal menghilang lebih dari tiga bulan atau sekitar seratus hari karena menyembuhkan kakinya. Sayangnya, kebenaran pernyataan itu juga tidak bisa diverifikasi. Kim adalah perokok berat dan suka sekali makan makanan enak. Media Korut pun beberapa kali menegaskan bahwa pemimpin mereka dalam kondisi yang \"tidak nyaman\". Profesor Chung Young-chul dari Universitas Sogang, Seoul, Korsel, yang mempelajari soal Korut meyakini bahwa Kim sakit. Dia mengungkapkan, Kim kemungkinan besar memiliki masalah kesehatan, tapi tidak serius. \"Namun, ketidakhadirannya (dalam acara peringatan kemarin, Red) tentu memaksa kita untuk melihat kemungkinan bahwa penyakitnya lebih serius dari yang kita pikirkan,\" tuturnya. Sayangnya, kemungkinan Kim sakit parah itu juga masih simpang siur. Sebab, ketika bertandang ke Korsel dalam penutupan Asian Games Ke-17 di Korea Selatan (Korsel) beberapa waktu lalu, orang nomor dua di Korut Hwang Pyong-so menuturkan bahwa Kim baik-baik saja. Tidak ada masalah dengan kondisi kesehatannya. Kedatangan Hwang bersama delegasi lain juga menambah ruwet perkiraan keberadaan Kim. Sebab, petinggi Korut tidak biasanya datang ke Korsel. Itu membuat spekulasi bahwa Kim didepak dari kursi kekuasaannya santer terdengar. \"Semakin lama dia menghilang dari publik, ketidak jelasan tentangnya dan status rezimnya akan semakin meluas,\" ungkap peneliti di Johns Hopkins School of Advanced International Studies di Washington Curtis Melvin. Sementara itu, sebagai tetangga sekaligus musuh bebuyutan Korut, Korsel menyatakan tidak memiliki mata-mata khusus untuk memantau kesehatan Kim. Namun, dia kemungkinan besar masih berkuasa. \"Ada laporan berkala di media Korut terkait dengan tindakan kepemimpinan Kim Jong-un. Melihat hal tersebut, Kim Jong-un tampaknya memimpin seperti biasanya,\" kata juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel Lim Byeong-chul. (Reuters/afp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: