Mantan PM Gough Whitlam Berpulang

Mantan PM Gough Whitlam Berpulang

SYDNEY - Bendera setengah tiang berkibar di seluruh penjuru Australia. Kemarin (21/10) mantan Perdana Menteri (PM) Gough Whitlam berpulang dalam usia 98 tahun. Politikus Partai Buruh itu merupakan satu-satunya kepala pemerintahan Australia yang kehilangan mandat sebelum masa jabatannya berakhir. ”Seorang ayah yang penyayang dan murah hati. Beliau adalah sumber inspirasi bagi kami, keluarga besar, dan jutaan rakyat Australia,” ungkap Antony, salah seorang putra Whitlam yang ditunjuk sebagai juru bicara keluarga. Selain Antony, Whitlam memiliki tiga anak lagi dari pernikahannya dengan Margaret. Yakni, Nicholas, Stephen, dan Catherine. Whitlam duduk di kursi PM Australia selama tiga tahun. Tapi, dalam masa pemerintahan yang pendek itu, dia mengalami berbagai gejolak politik. Kabinet yang dia pimpin juga sering melakukan tambal sulam. Oposisi selalu punya cara untuk menjegal dan menjatuhkan politikus andal tersebut. Tokoh kelahiran Melbourne itu akhirnya lengser pada 11 November 1975. Di mata PM Tony Abbott, Whitlam adalah sosok teladan. ”Beliau tidak hanya melahirkan politik baru, tapi juga memperkenalkan cara berpikir baru tentang pemerintahan, wilayah, posisi kita di mata dunia, dan perubahan itu sendiri,” ungkap pemimpin 56 tahun tersebut. Di bawah komando Whitlam, Australia menyudahi White Australia Policy dan menggratiskan pendidikan lanjut di tingkat universitas. Selain itu, Whitlam mengakui kedaulatan Tiongkok serta menarik pasukan dari Vietnam. Dua hal tersebut tidak pernah dilakukan pemerintahan sebelumnya. ”Beliau menjadi PM Australia pertama yang mengunjungi Tiongkok setelah menjalin kerja sama diplomatik. Sampai saat ini pun Tiongkok menjadi mitra dagang terbesar kita. Beliau telah meninggalkan warisan yang sangat berharga,” tandas Abbot. (AP/AFP/hep/c6/ami)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: