Sudah Keliling 16 Provinsi, Pernah Dikira Orang Gila
Pakde Yono (65), Onthelis Surabaya Mampir di Cirebon Di antara ribuan peserta onthel pada Festival Sepeda Onthel Nusantara (FSON) ke-4 di Cirebon, ada peserta yang menjadi pusat perhatian. Dia tak lain adalah Suyono Teguh Soebroto. Pria yang akrab disapa Pakde Yono itu masih kuat gowes keliling Indonesia. Kini, terhitung 16 provinsi di Indonesia yang sudah Pakde Yono singgahi dengan onthel kesayangannya. Mike Dwi Setiawati, Kejaksan PRIA berumur 65 tahun ini memang terlihat unik, berperawakan kurus, rambut dan jenggot gondrong memutih. Hanya berbekal uang secukupnya, baju 3 lembar, celana panjang 2 potong, sandal, dan sepeda onthel tua, Pakde Yono, seorang pria asal Surabaya meninggalkan rumahnya untuk gowes dari Surabaya ke Cirebon. Pakde Yono berangkat sejak Senin (27/10) dini hari dan sampai di Cirebon pada Kamis malam (30/10). Dalam perjalanannya, Pakde Yono tak luput dari hinaan hingga tuduhan orang saat melintas di suatu daerah, seperti dikira pemulung, kurang kerjaan atau orang gila. \"Saya tulus mengelilingi Indonesia, tidak ada niat lain apalagi yang berbau politik. Saya masih penasaran tempat-tempat wisata yang belum saya singgahi,\" ungkapnya saat berbincang dengan Radar. Dengan mata senja dan kerutan di wajah tuanya, Pakde tetap bersemangat menceritakan pengalaman keliling nusantara dengan onthelnya. Bapak satu orang anak ini mengaku sudah mengendarai sepeda onthelnya sejak tahun 1995. Saat itu, Pakde Yono touring ke Timor Timur. Pada 2003 dan 2005, Pakde Yono kembali touring ke Medan, Sumatera Utara. Belum puas, ia melanjutkan touring ke Nusa Tenggara Timur dan baru dua bulan terakhir ke Jambi. \"Nanti abis dari Cirebon, kira-kira Desember mau ke titik nol kilometer, Sabang,\" akunya. Termasuk saat Pakde Yono menceritakan perjalanan gowes dari Surabaya ke Cirebon, ia tetap terlihat semangat dan antusias berbagi pengalaman. Jarak 549 kilometer dari Surabaya ke Cirebon dilalui Pakde Yono dengan beragam rintangan. Kondisi fisik yang sudah renta, membuatnya tak bisa terlalu lama mengayuh. Setiap tiga jam sekali, Pakde Yono istirahat. \"Istirahatnya di hotel, ya hotel merah putih alias pom bensin atau hotel perko alias emperan toko. Suka dikasih makanan, minuman sama pengendara atau supir angkot yang lewat,\" ujarnya sembari tertawa. Kecintaan Pakde Yono pada sepeda, khususnya onthel, bermula saat dirinya berprofesi sebagai hansip. Sering keliling kampung dengan sepeda, membuatnya cinta dengan transportasi tradisional ini. Hobi bersepeda ini juga ia wujudkan dengan membuka bengkel sepeda tua bernama \"Mahesa\" di Surabaya. \"Pokoknya prinsip saya empat pilar, niat, semangat, tekad, dan mental,\" tegasnya. Bukan hanya menyalurkan hobi bersepeda, Pakde Yono punya tujuan lain keliling Indonesia dengan onthelnya. Pertama, ia ingin mengkampanyekan penggunaan sepeda sebagai kendaraan ramah lingkungan dan memberi himbauan kepada masyarakat untuk bersepeda dalam berbagai aktivitas, baik ke tempat kerja maupun lainnya minimal seminggu sekali. Kedua, mengajak masyarakat untuk mencintai lingkungan demi mengurangi pemanasan global. Ketiga, mempelajari ragam budaya serta adat istiadat masyarakat Indonesia di seluruh nusantara. Serta, menghimbau generasi Indonesia untuk berkegiatan positif dan menjauhi narkoba dan miras. \"Untuk anak-anak muda, daripada melakukan hal negatif, kayak narkoba atau geng motor, lebih baik bersepeda, sudah pasti sehat,\" pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: