Dana Rp18 M untuk RSUD Gunung Jati Segera Cair

Dana Rp18 M untuk RSUD Gunung Jati Segera Cair

CIREBON– Polemik tidak mau tandatangannya Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat dr Alma Lucyati MKes MSi atas bantuan dari Provinsi Jabar untuk daerah dalam pengadaan alat kesehatan (alkes), mulai menemukan solusi terbaik. Anggaran tetap akan dicairkan walaupun tanpa tanda tangan dan rekomendasi dari kepala Dinkes Jabar. Pekan ini, pencairan untuk pengadaan alkes di RSUD Gunung Jati senilai Rp18 miliar akan turun. Direktur RSUD Gunung Jati Cirebon drg Heru Purwanto MARS mengatakan informasi yang didapatkannya, pekan ini akan ada pencairan bantuan Provinsi Jabar untuk pengadaan alkes di RSUD Gunung Jati senilai Rp18 miliar. Dengan demikian, Heru merasa tenang atas informasi tersebut. Pasalnya, sudah ada kejelasan anggaran bantuan itu akan turun. Meskipun demikian, Heru tetap saja khawatir sebelum anggaran benar-benar turun. “Saya masih belum tenang kalau anggaran belum turun. Katanya minggu depan (pekan ini) akan cair,” ujarnya kepada Radar. Jika itu benar-benar tidak cair, sedikit banyak berpotensi mengganggu pelayanan dan dinamisasi di RSUD Gunung Jati. Heru yakin, anggaran bantuan Provinsi Jabar itu akan turun meskipun kepala Dinkes Jabar tidak mau menandatangani dan memberikan rekomendasi persetujuan. Persoalan ini tidak hanya terjadi di Kota Cirebon, seluruh dinkes dan rumah sakit umum daerah di Jawa Barat, juga tidak mendapatkan tanda tangan dan rekomendasi dari kepala Dinkes Jabar. Atas kemungkinan Kepala Dinkes Jabar dr Alma Lucyati MKes MSi merasakan trauma atas persoalan hukum yang tengah membelit dalam kasus alkes di Jabar, Heru menilai ada perbedaan sistem di dalamnya. Jika kasus yang tengah ditangani penegak hukum itu, menggunakan lelang dari Pemprov Jabar. Untuk tahun ini, lelang dikembalikan ke daerah masing-masing dan tidak ada sangkut paut pejabat Dinkes Jabar dalam proses lelang tersebut. (ysf)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: