Kenaikan Harga Komoditas Tak Terbendung

Kenaikan Harga Komoditas Tak Terbendung

MAJALENGKA – Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi berdampak kepada terus melambungnya harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional. Seperti terpantau di Pasar Cigasong Kecamatan Cigasong, Kamis (20/11). Efek domino terhadap kenaikan BBM ini memicu sejumlah komoditas seperti beras, sayuran dan lainnya mengalami kenaikan harga pula. Salah seorang pedagang beras Eti (46) menjelaskan, kenaikan harga berkisar antara Rp1.000 sampai Rp1.500 per kilogramnya. Kenaikan harga beras disebabkan adanya kenaikan pada harga gabah kering giling (GKG). Disebutkan, saat ini harga beras semua jenis di tingkat pengecer seperti medium atau IR 64 berkisar antara Rp9 ribu sampai Rp 9.500 per kilogramnya. “Sejak bulan kemarin sudah mulai terjadi kenaikan harga hanya saja kenaikannya tidak terlalu besar. Paling berkisar antara Rp100 sampai Rp300 per kilogramnya. Saya masih menjual beras stok yang lama. Otomatis kalau belanja jenis beras sekarang pasti tambah naik lagi,” ungkapnya. Pedagang sembako lainnya mengaku selain harga beras sejumlah komoditas sayuran juga merangkak naik. Penjual sembako Asep mengatakan harga sawi dari semula Rp4 ribu saat ini sudah mencapai Rp9 ribu per kilogramnya. Adapun harga cabai rawit kian meroket tajam mencapai Rp60 ribu per kilogramnya. “Memang dari sekian komoditas harga cabai yang paling tinggi. Selain faktor cuaca yang menyebabkan sejumlah hasil panen petani cabai menyusut juga ditengarai akibat naiknya BBM memicu distribusi ongkos naik. Sehingga harga cabe rawit tidak terbendung. Bahkan di sejumlah daerah lain sudah mencapai Rp100 ribu per kilogramnya,” tambahnya. Kepala UPTD Pasar Cigasong Yayan Heriyana membenarkan jika sejumlah harga komoditas mulai mengalami kenaikan. Berdasarkan pantauan, beberapa komoditi yang mengalami kenaikan di antaranya, cabai rawit, cabai merah, cabai keriting, beras, sawi serta harga daging ayam yang semula per kilogramnya mencapai Rp28 ribu kini sudah berada di angka Rp30 ribu sampai dengan Rp32 ribu per kilogram. “Sejumlah harga lainnya masih normal hanya beberapa komoditas itu saja yang terpantau mengalami kenaikan. Mungkin ini karena dampak BBM yang memicu kenaikan sejumlah sembako di pasar tradisional Cigasong. Ini terjadi bukan hanya di Majalengka saja melainkan sejumlah daerah lain,” tandas Yayan di sela-sela peninjauan harga. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: