BBM sampai Akhir Tahun Aman
Pertamina Menanggung Tambahan Subsidi JAKARTA - Kuota BBM subsidi 46 juta kiloliter diperkirakan bakal jebol. Namun, pemerintah memastikan premium dan solar bersubsidi akan tetap ada di SPBU sampai 31 Desember 2014. Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, berdasar kalkulasi awal Desember ini, realisasi konsumsi BBM subsidi memang akan melampaui 46 juta kiloliter. “Tapi, lebihnya tidak akan banyak dan kita pastikan akan dicukupi,” ujarnya kemarin (5/12). Sebelum adanya kenaikan harga BBM subsidi pada pertengahan November lalu, Pertamina sudah memproyeksi kuota premium akan habis pada 20 Desember dan solar habis pada 5 Desember ini. Namun, karena harga premium dan solar dinaikkan Rp2 ribu per liter, maka konsumsi melambat sehingga jatah BBM subsidi diperkirakan bisa lebih lama. Menurut Sofyan, pemerintah terus mematangkan skema agar BBM subsidi cukup disalurkan sampai akhir tahun. Dia mengakui, pemerintah tidak bisa langsung menambah kuota dari 46 juta kiloliter yang sudah dipatok dalam APBN Perubahan 2014, sehingga harus meminta persetujuan DPR. “Jadi, nanti penambahan langsung oleh Pertamina,” katanya. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menambahkan, pemerintah sudah menginstruksikan kepada Pertamina untuk menjamin ketersediaan BBM subsidi hingga akhir Desember. Namun, pemerintah tidak akan menambah jatah subsidi BBM yang sudah dipatok Rp246,5 triliun. “Nanti lebihnya (subsidi BBM) berapa akan ditanggung oleh Pertamina,” ucapnya. Pemerintah terpaksa meminta Pertamina untuk merogoh kocek guna mencukupi BBM subsidi. Sebab, jika kekurangan subsidi harus dibiayai APBN, maka pemerintah harus membuat APBN Perubahan 2014 untuk yang ke dua kalinya. Hal itu mustahil karena waktu sudah mepet. Selain itu, pemerintah juga menilai tidak perlu mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu). “Yang penting Pertamina tidak rugi (karena menanggung tambahan subsidi BBM),” jelasnya. Sementara itu, menjelang perayaan natal dan tahun baru, pemerintah memastikan pasokan BBM untuk angkutan umum, aman selama musim liburan tersebut. Menurut Plt Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sugihardjo, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementrian ESDM terkait persediaan BBM selama libur natal dan tahun baru. “Tidak ada kendala yang berarti. Khususnya ketersediaan (BBM) di jalur-jalur padat pada Natal dan Tahun Baru,” paparnya di gedung Kemenhub kemarin. Di samping itu, pemerintah juga telah memprediksi, kenaikan tarif angkutan umum jelang dan saat perayaan natal dan tahun baru tidak akan melebihi batas atas tarif yang telah ditetapkan. Dia meyakini, operator angkutan umum resmi akan mematuhi aturan tarif tersebut. “Kenaikan BBM sudah menghitung antar kota tarifnya naik sekitar 10 persen. Sekarang ini masih flat (tarif), hanya pada puncak-puncak (peak) mereka menerapkan tarif batas atas 30 persen. Jadi tidak ada tarif khusus pada saat natal dan tahun baru. Yang ada hanya mereka menaikkan tarif lebih dari biasanya, tapi tidak di sampai melebihi batas atas,” paparnya. (owi/ken)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: