Pedagang Curhat Dililit Utang

Pedagang Curhat Dililit Utang

\"\"Hasir Pimpin IPP, Komitmen Suarakan Penolakan Investor HARJAMUKTI – Pedagang Pasar Perumnas melakukan pemilihan ketua Ikatan Pedagang Pasar (IPP) periode 2011-2014, Minggu (30/10). Pemilihan ketua IPP baru tersebut, bertujuan untuk mempercepat terciptanya perubahan dan kondusivitas Pasar Perumnas pasca kebakaran tahun lalu. Setelah melakukan penghitungan suara yang berlangsung cukup demokratis, Moh Hasir, terpilih sebagai ketua IPP Pasar Perumnas periode 2011-2014. Hasir memenangkan pemilihan dengan 138 suara, kemudian Adang Karsa 49 suara, dan Hari Adikusuma 36 suara.  Panitia menetapkan tiga calon ketua IPP karena dianggap memenuhi syarat dan sah. Panitia kemudian menyambangi satu per satu pedagang untuk menyuarakan hak pilihnya, dengan memperlihatkan ketiga foto calon. Ujang Gorden, wakil ketua pelaksana pemilihan ketua IPP Pasar Perumnas mengatakan, pihaknya mengupayakan pemilihan berjalan demokratis. Dalam pemilihan tersebut, pihaknya membuat 250 surat suara. “Alhamdulillah menjangkau juga para pedagang yang di luar pasar. Siapa pun yang terpilih, intinya sama-sama berjuang untuk kemajuan Pasar Perumnas,” katanya kepada Radar. Dion, pedagang kelapa juga berharap, ketua terpilih nanti bisa mengayomi dan mengakomodasi aspirasi seluruh pedagang. “Semoga pasar cepat direnovasi,” ujarnya. Karena menurutnya, pengunjung Pasar Perumnas semakin berkurang pasca kebakaran, yang berimbas pada pendapatan. “Karena para pengunjung enggan dengan kondisi pasar yang tampak kumuh dan becek kalau musim hujan,” katanya. Senada dikatakan Jumi, pedagang sayuran. Jumi berharap, kepada ketua IPP terpilih bisa mengurus pedagang. “Tentu dengan adanya pengurus baru, bisa lebih ngurus pedagang lebih baik lagi dan maksimal,” harapnya. Terpisah, Hari Adikusuma mengatakan, bagi ketua terpilih harus komitmen menjalankan MoU yang sudah menjadi kesepakatan bersama. Hari juga menambahkan, ketua terpilih harus lebih bisa lagi mengayomi seluruh pedagang Pasar Perumnas dengan segala kemampuan, serta mengerti tugas dan fungsi sebagai ketua IPP. “Mampu menyelesaikan apa yang menjadi problema dan dinamika yang terjadi di Pasar Perumnas,” katanya. Terkait spanduk penolakan pedagang terhadap investor, merupakan salah satu kesepakatan para pedagang. Selain itu, pedagang juga berharap pembangunan Pasar Perumnas didanai dari APBD Kota, Provinsi, dan APBN, bukan dari investor. “Saya yakin Pemkot serta DPRD memiliki solusi terbaik dan berpihak kepada pedagang dalam mengeluarkan kebijakan,” katanya. Sementara Moh Hasir mengatakan, pihaknya akan merangkul semua elemen pedagang untuk kepentingan Pasar Perumnas lebih baik lagi. Terkait pedagang pasar yang menolak investor dalam rencana pembangunan Pasar Perumnas, pihaknya akan berusaha mengakomodasi. “Jika itu menjadi kepentingan pedagang, apa pun risikonya akan saya perjuangkan. Prinsipnya jika tidak merugikan pedagang,” ungkapnya. Hasir menyatakan, harta benda para pedagang habis-habisan pasca kebakaran, sehingga banyak yang terlilit utang di bank maupun rentenir. Oleh karena itu, kepada Pemkot dalam hal ini PD Pasar untuk tidak memaksakan kehendak kepentingan pribadi. “Harus melihat dengan hati nurani. Karena sampai hari ini, banyak pedagang yang terlilit utang bank dan rentenir. Saya yakin musyawarah dengan hati dingin bisa menyelesaikan masalah,” pungkasnya. (hsn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: