Premium Turun Penjual Eceran Bingung

Premium Turun Penjual Eceran Bingung

CIREBON - Harga bahan bakar minya (BBM) khususnya premium bersubsidi yang turun  membuat galau sejumlah pedagang bensin eceran di Kota Cirebon. Harga Premium yang turun dari Rp8.500 menjadi Rp7.600 per liter dinilai menyulitkan pedagang bensin eceran dalam menentukan harga jual. Biasanya pengecer mengukur untung setelah membagi bensin ke dalam botol-botol takaran yang dianggap berukuran satu liter. Lalu mengambil untung sebesar Rp500 per botol. ”Kagok kalau mau jual Rp8 ribu untungnya Rp400. Ya sudah saya jual Rp8.500,\" ujar Aris (25), penjual bensin eceran di Jl Kesambi, Kota Cirebon. Adapun Warno (54), pengecer lain mengeluhkan perubahan harga BBM tersebut. Dia khawatir merugi. Sebab, saat harga premium diumumkan turun oleh pemerintah, stok bensin di kiosnya masih melimpah. \"Saya beli awal di SPBU masih harga lama. Kalau dipaksakan tetap dijual Rp9 ribu nggak bakal laku,\" ucapnya. Kini, Warno memasang harga eceran Rp8.500 per botol, turun dari sebelumnya Rp9.000. Tapi ia menjanjikan isinya lebih banyak dibanding takaran biasanya. \"Dilebihin sedikit, kalau tetep didemo pelanggan nanti,\" ucapnya. Dengan harga baru itu, ia mendapat keuntungan Rp900 per botol. Dalam sehari, Warno bisa kulakan 2-3 jeriken, masing-masing berisi 30 liter. Selanjutnya, tiap jeriken dibagi menjadi 36 botol takaran yang umum. \"Tapi memang terasa, waktu naik pembeli eceran makin sedikit. Sekarang turun, jadi banyak lagi yang beli eceran,\" akunya. Seperti yang diketahui, pemerintah telah menurunkan harga Premium dari Rp8.500 menjadi Rp7.600 per liter. Harga ini berlaku mulai 1 Januari 2015. (mik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: