Gedung DPRD Kuningan Kosong

Gedung DPRD Kuningan Kosong

KUNINGAN – Terhitung Rabu (4/2), gedung DPRD Kuningan benar-benar sepi. Sebanyak 50 anggota yang duduk di parlemen daerah tersebut tidak ngantor lantaran masuk masa reses selama 6 hari. Pantauan Radar, hanya terdapat beberapa anggota saja karena belum mempunyai jadwal pengisian masa reses berupa temu konstituen. “Saya baru saja mengikuti musren­bang (musyawarah perencanaan pembangunan). Karena masa reses ini berbarengan dengan penyelenggaraan musrenbang di seluruh kecamatan,” sebut salah seorang wakil rakyat asal Ge­rin­dra, Yayat Sudrajat SE, yang kebetulan terlihat ngantor meski tidak lama. Diperoleh keterangan, masa reses pada awal tahun ini berbarengan dengan penyelenggaraan musrenbang. Tak heran jika tidak sedikit dari para wakil rakyat yang mengikuti pelaksanakan musrenbang tersebut. Selain ikut musrenbang, mereka pun menyusun jadwal temu konstituen dalam rangka menyerap aspirasi. Sekretaris DPRD, H Suraja SE MSi menegaskan, penetapan jadwal reses caturwulan sekarang menu­rutnya tepat. Karena berbarengan dengan musrenbang sehingga aspirasi yang datang dari konstituen masing-masing anggota dewan bisa langsung disalurkan lewat forum tersebut. “Selama 6 hari, mereka (50 anggota dewan, red) menyusun agenda temu konstituennya masing-masing sesuai ketentuan, yaitu di tiga titik,” ungkapnya. Suraja mengakui, dana reses tahun ini mengalami kenaikan sekitar Rp1 juta. Jika sebelumnya mencapai Rp9 juta lebih per orang, maka memasuki reses pada 2015 bertambah menjadi sekitar Rp10 juta lebih. “Tidak sampai Rp11 juta kalau sudah dikurangi pajak,” sebut mantan Asda I Setda itu. Peningkatan dana reses tersebut disebabkan adanya penambahan jumlah konstituen dalam setiap pertemuan. Jika sebelumnya hanya 100 orang massa pada tiap titik, maka pada reses kali ini harus 127 orang massa. “Keharusannya kan tiga titik pertemuan dengan konstituen. Per titiknya harus sebanyak 127 orang. Berbeda dengan reses dulu, hanya cukup 100 orang saja,” kata Suraja. Sehingga, menurutnya, kenaikan dana reses dianggap wajar. Hal itu disesuaikan dengan ketentuan yang mengharuskan adanya penambahan jumlah massa dalam tiap pertemuan dengan anggota dewan. Kenaikan ini dibenarkan oleh beberapa anggota, salah satunya politisi asal PDIP, Burhanudin. “Sepertinya sih naik. Tapi saya belum mengambilnya,” jawab Burhanudin kala dikonfirmasi. Apabila dijumlahkan, uang rakyat yang dihabiskan untuk kegiatan reses mencapai sekitar Rp500 juta. Tak heran jika sejumlah kalangan berharap agar kegiatan tersebut dilaksanakan seoptimal mungkin. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: