Bentrok, Warga-Aparat Tertembak

Bentrok, Warga-Aparat Tertembak

Polres Cirebon Sisir Wanasaba, Sempat Amankan 11 Orang CIREBON– Ketegangan terjadi di Desa Wanasaba Lor dan Wanasaba Kidul, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Warga dua desa yang berbatasan langsung itu bergejolak pada Selasa malam (10/3). Satu warga tertembak ketika hendak menghalau puluhan massa. Bahkan, informasi yang dihimpun koran ini ada salah satu aparat yang mengamankan dan membubarkan massa ikut terkena tembakan. Kemarin (11/3), Samani warga Dusun Pejerukan RT 01 RW 01 Wanasaba Lor, Kecamatan Talun, melaporkan pengrusakan rumah oleh sekelompok orang. Dalam laporan polisi nomor: LPB/71/III/2015/Jabar/Res Crb, Samani melaporkan pula penembakan terhadap anaknya yang bernama Sukamto (36). “Anak saya tertembak di bagian dada. Sekarang dirawat di RS Ciremai,” terangnya kepada Radar usai diperiksa sebagai pelapor di Unit II Reskrim Polres Cirebon. Kejadian bermula pada Selasa malam (10/3) sekitar pukul 23.30, rumah Samani dilempari batu dan benda keras lainnya. Beberapa di antara mereka membawa senapan angin. Menurut keterangan Samani, anaknya saat itu tengah menonton televisi. Mendengar suara gaduh dari luar, dia keluar rumah. Mengetahui ada puluhan warga dari desa tetangga yang hendak menyerang, Sukamto, berupaya membubarkan massa. Namun, Sukamto justru ditembak dan mengenai bagian dada. Mendapatkan informasi itu, Kuwu Wanasaba Lor Ariri memerintahkan Kaur Umum Desa Wanasaba Lor yang bernama Mandor Yono untuk segera mendatangi lokasi kejadian. Namun, melihat jumlah massa yang sangat banyak, Yono meminta bantuan Babinsa dari TNI dan Babinkamtibmas dari Polri. “Saat dua petugas datang dan berupaya membubarkan massa, malah ditembak pakai senapan angin. Untungnya babinkamtibmas seperti pakai rompi anti peluru. Bagian yang tertembak di pelipis perut tidak apa-apa,” terang Yono saat mendampingi Samani diperiksa sebagai pelapor. Mengetahui jumlah massa sulit dikendalikan, Babinkamtibmas langsung meminta bantuan Polsek Talun dan Polres Cirebon. Sekitar 15 menit kemudian, 4 mobil truk yang mengangkut anggota Dalmas Polres Cirebon tiba di lokasi dan melakukan penyisiran dan berhasil mengamankan 11 orang. Yono menerangkan, kejadian diduga bermula dari rumah warga Wanasaba Kidul dan Wanasaba Lor dilempar oleh orang tidak dikenal. “Kami menilai ada yang mengadu domba. Akhirnya salah paham dan terjadi penyerangan ini,” simpulnya. Sementrara Kapolres Cirebon AKBP Chiko Ardwiatto SIK MHum melalui Kasatreskrim AKP Jarot Sungkowo SH SIK didampingi KBO Reskrim Iptu H Komar mengatakan saat kejadian berlangsung, Unit I Jatan­ras yang mengamankan bersa­ma dengan Dalmas Polres Cirebon. Berdasarkan lapo­ran, se­tidaknya ada 11 warga Desa Wanasaba Kidul diaman­kan untuk dimintakan keterangan. Jumlah itu, hasil dari penyisiran aparat kepolisian pada malam kejadian di Desa Wanasaba Kidul. “Mereka tidak ditahan. Kami lepaskan setelah mendapatkan data awal. Karena ada laporan, maka akan kami tindak lanjuti sesuai aturan yang berlaku,” terangnya kepada Radar, Rabu (11/3). NYARIS MENGENAI JANTUNG Pantauan Radar, Sukamto masih menjalani perawatan medis di RS Cirebon. Tunisah (23), adik korban yang ditemui di rumah sakit menuturkan penderitaan sang kakak pasca terkena peluru panas. Tunisah mengatakan akibat aksi penembakan itu Sukamto menderita luka cukup parah di bagian dada sebelah kiri sehingga nyaris mengenai jantungnya. Menurut Tunisah, peluru panas masih bersarang di dada kiri Sukamto. Pihak dokter baru akan melakukan operasi pengangkatan proyektil peluru itu, hari ini. “Saya tidak tahu persis seberapa dekat peluru itu dengan jantung. Namun menurut penjelasan dari dokter, peluru yang ditembakan ke dada kiri kaka saya itu memang hampir saja menembus jantung. Beruntung itu tidak terjadi sehingga nyawa kakak saya mash bisa diselamatkan,” tuturnya. Sukamto, menurut Tunisah, dalam kondisi sadar. Namun, dia membutuhkan istirahat penuh. “Kondisinya sadar. Bisa berkomunikasi dengan baik. Tapi luka tembak itu sepertinya cukup membuat kakak saya menderita rasa sakit yang cukup parah,” katanya. “Dalam keaadaan terjaga, kakak saya selalu mengeluhkan rasa sakit di dadanya. Luka tembakan itu menyebabkan dadanya terasa panas. Nafasnya juga sesak, sementara di bagian kaki selalu terasa dingin,” tambah Tunisah. Tunisah sendiri saat aksi penembakan terjadi sedang ada di rumah mertuanya di kawasan Tukmudal, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Jadi, dia tidak tahu secara persis mengenai aksi brutal dari sejumlah warga yang diduga berasal dari Desa Wanasaba Kidul itu. “Saya tidak tahu bagaimana kejadiannya. Waktu itu, yang kakak saya di rumah beserta ibu dan bapak, adik saya yang bungsu dan anaknya yang masih berusia 7 tahun,” tuturnya. (ysf/ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: