Menang Susah Payah

Menang Susah Payah

0 Brunei Darussalam vs Indonesia 2  JAKARTA - Timnas U-23 Indonesia masih menjaga asa mereka untuk lolos sebagai juara grup ke babak final Piala AFC U-23 2016 di Qatar Januari mendatang. Itu setelah sore kemarin (29/3), tim besutan Aji Santoso ini kembali meraih poin sempurna dengan meklukan Brunei Darussalam dengan skor 0-2 (0-0) dalam pertandingan lanjutan grup H di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Meski begitu, Garuda Muda, julukan Timnas U-23, harus berjuang ekstra keras dan susah payah sebelum mengamankan poin sempurna tersebut. Betapa tidak, Brunei yang memainkan sepak bola negatif dengan bertahan total membuat Indonesia harus membutuhkan waktu selama 70 menit untuk membuka keunggulan lewat gol Ahmad Nufiandani yang memanfaatkan kemelut di depan gawang Brunei. Muchlis Hadi Ning yang masuk menggantikan Hendra Adi Bayauw di menit ke-57 pun berhasil menggandakan keunggulan Indonesia saat pertandingan tinggal menyisahkan dua menit waktu normal. Berdiri bebas tanpa pengawalan, pemain asli Mojokerto itu berhasil mencetak gol keduanya dalam turnamen tersebut dengan sundulan kepala setelah memaksimalkan umpan lambung dari Wawan Pebriyanto di sisi kiri gawang Brunei. Setelah pertandingan, pelatih Indonesia Aji Santoso mengatakan bahwa mereka baru saja melewati pertandingan yang sangat berat dan penuh ujian. Terutama untuk para striker mereka. \"Karena sepanjang pertandingan, tim lawan tidak berani keluar dari zona pertahanan mereka. Pertandingan seperti ini sudah saya duga sebelumnya,\" tegasnya. Dengan strategi \"parkir bus\" yang diterapkan oleh Brunei tersebut membuat kedua tim harus mengakhiri babak pertama dengan hasil tanpa gol. Bahkan, Ilham Udin Armaiyn, Hendra Adi Bayauw serta Ahmad Nufiandani mulai terlihat frustasi karena selalu kesulitan untuk menembus pertahanan lawan selama 45 menit pertama itu. Enggan mengakhiri pertandingan tanpa gol, Aji langsung menginstruksikan anak asuhnya untuk lebih banyak menyerang dari sisi kiri dan kanan lapangan. Sebab, dengan begitu, pertahanan lawan bisa ikut terbuka dan memberikan space bagi pemain depan untuk melakukan shooting. Hasilnya, pun efektif, dua gol Indonesia itu semuanya lahir dari serangan yang bermula di sisi kanan lapangan. Selain itu, Aji memutuskan untuk meningkatkan intensitas serangan dengan memasuki Muchlis setelah babak kedua berjalan 12 menit. \"Dia (Muchlis, Red) memang saya masukan setelah melihat stamina tim lawan mulai menurun. Karena itu juga akan memudahkan Muchlis untuk menyisir pertahanan lawan,\" kata Aji. \"Dan, terbukti benar, Muchlis bisa mencetak gol,\" timpalnya. Meski begitu, kemenangan Indonesia itu tidak bisa dilepaskan dari peran M Natshir, sang penjaga gawang. Betapa tidak, saat pertandingan memasuki menit ke-enam, gawang Indonesia sudah nyaris kebobolan lewat eksekusi tendangan penalti Mohammad Aimmil, gelandang serang tim lawan. Hadiah penalti diberikan wasit Aziz Asimov asal Uzbekistan setelah bek Hansamu Yamamelanggar striker Brunei MD Nur Syazwan di dalam kotak penalti. Namun, dengan tenang, M Natshir berhasil mengagalkan tendangan tersebut. Lantas apa rahasia Natshir bisa melakukan penyelamatan itu? \"Sejak dia (eksekutor, Red) memegang bola, saya selalu melihat tatapan matanya, setelah itu saya yakin dia akan menendang ke arah kiri gawang. Dan ternyata benar, saya pun langsung melompat ke arah kiri,\" ujar pemain dengan tingggi badan 182 sentimeter itu. Sementara itu, meski bermain negatif dengan pola bertahan penuh serta para pemainnya sering jatuh di lapangan untuk mengulur-ulur waktu, Stephen Ng Heng Seng tetap memuji permainan anak asuhnya. \"Pemain kami bermain sangat bagus hari ini, terutama pertahanan kami yang sangat solid. Dan, kalian harus akui bahwa gol pertama Indonesia itu hanya karena sebuah keberuntungan semata,\" ucapnya. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: