Hadapi Arema, Matangkan Serangan Balik

Hadapi Arema, Matangkan Serangan Balik

JAKARTA - Meski menang telak 4-0 melawan klub Divisi Utama (DU) Villa 2000, Persija Jakarta masih berbenah diri. Pasalnya, tim ibu kota sedang mempersiapkan bertandang ke markas Arema Cronus, Sabtu (4/4) nanti di laga perdana Indonesia Super League (ISL) musim 2014/2015. \"Untuk evaluasi pasti ada. Makannya Rabu (1/4) pagi kita membuat simulasi taktik internal sekali lagi di sini (Stadion Olahraga Korps Brigade Mobil Heri Sudrajat, Kelapa Dua, Depok). Sekarang kita lebih ke pemantapan untuk persiapan hari Sabtu (Arema),\" kata Pelatih Persija Rahmad Darmawan, kemarin (30/3). Menurut coach RD-panggilan Rahmad Darmawan- ada dua evaluasi dari sejumlah perbaikan. Yaitu, meliputi masih terjadinya ball watching terhadap transisi pemain dan longgarnya lini tengah di depan dua center back khususnya di babak pertama saat menjamu para punggawa tim berjuluk The Black Orange. Ball watching tersebut dapat terlihat dengan jelas pada babak kedua. Terutama pada pergerakan yang dilakukan gelandang serang Gilbert Duaramuri yang terlambat berlari menyisir kiri lapangan ketika menerima tendangan trough pass dari gelandang tim \'Orange\'. Alhasil, Gilbert yang dijaga lawan tak bisa mendapatkan bola karena masih melihat bola baru berlari. \"(Ball watching) Memang ada beberapa situasi makanya tadi saya bilang masih ada evaluasi lagi. Itu kan satu dari beberapa hal yang mesti diperhatikan. Jadi, mesti kita perbaiki lagi,\" ujar mantan pelatih Sriwijaya FC itu. Padahal, di sanalah titik di mana serangan balik cepat Macan Kemayoran bisa memiliki peluang dalam membobol gawang Villa 2000. Akhirnya, bola malah diakuasai anak asuh Ricky Nelson dan Persija harus berusaha meraih bola yang hilang tersebut. \"Itu menghilangkan momen. Kadang-kadang momen dia harus lepas bola dengan cepat dan tajam, dia masih menunggu lagi. Atau sebaliknya, pemain yang masih menunggu (bola),\" tutur Rahmad. Begitu pun dengan Andro Levandy yang masih sering menghilangkan momen serangan balik. Namun, Rahmad mengklarifikasi selama ini Andro lebih sering dia mainkan di sayap atau striker. Dan kemarin dia berperan di belakang striker berdua sama Rendy Irawan. Jadi perlu adaptasi lagi, dan dia terus berusaha. Menurut Rahmad, missing link atau mata rantai yang terputus sudah mengalami perkembangan cukup signifikan. Sebab, kemarin Persija sudah bermain lumayan. Hanya saja pada babak pertama masih terlalu longgar di lini tengah khususnya di depan center back, Gunawan Dwi Cahyo dan Alan Emmanuel Aciar. \"Sangat sering kosong. Sehingga saya sedikit memodifikasi dalam membalikkan kembali Ahmad Marzukih bermain di posisi center midfielder,\" tambah pelatih yang sudah menukangi 7 klub di LI tersebut. Untuk melawan tim berjuluk Singo Edan, Persija lebih menerapkan strategi counter attack. Dan uji coba kemarin sudah tampak ada kemajuan perihal kecepatannya. Dibandingkan pada laga sebelumnya yang masih berkutat bermain di lini tengah. \"Tadi 2 gol dari counter attack yang terakhir. Sudah lumayan cepat,\" sambar Rahmad. Dua gol tersebut memang terjadi akibat serangan balik yang dibangun menit 60. Dimulai dari Alfin Ismail Tuasalamony yang memberikan bola trough pass ke Greg Nwokolo. Pemain kelahiran Nigeria itu langsung penetrasi ke dalam kotak penalti. Ia pun sempat menggocek kiper yang mencoba menghadangnya. Dengan triknya, bola bisa masuk ke gawang Villa 2000 dan skor menjadi 3-0. Selanjutnya, skema terjadi gol keempat Persija dalam laga itu dari Gilbert yang memberikan assist ke Greg. Greg penetrasi, bola kemudian didorong ke Rendy Irawan tepat di mulut gawang yang sudah menganga. Bola pun ditendangnya tanpa kawalan berarti dan menambah skor menjadi 4-0 di menit 76. \"Saya tidak melihat secara hasil. Tapi, yang saya lihat itu organisasi main hari ini jauh lebih bagus. Jika dibandingan 2 pertandingan sebelumnya,\" tutup Rahmad. (agn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: