Kompetisi Jalan Terus

Kompetisi Jalan Terus

BOPI Berharap PT Liga Tetap Jadi Operator JAKARTA - Pembekuan PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi tidak lantas menghentikan semua aktivitas sepak bola tanah air. Pasalnya, sang menteri tetap memberikan kesempatan untuk kompetisi sepak bola di semua level seperti Liga Indonesia, Divisi Utama dan Liga Nusantara, serta persiapan tim nasional berjalan seperti rencana semula. Bahkan, lewat Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang tidak lain adalah kepanjangan tangan dari Menpora, mereka masih tetap mempercayakan PT Liga Indonesia sebagai operator kompetisi Liga Indonesia. “Semua tetap akan berjalan seperti awal, termasuk kompetisi, akan tetap berada di bawah kendali PT Liga,\" kata Heru Nugroho, Sekjend BOPI, kemarin (19/4). Seperti yang diketahui, PT Liga Indonesia adalah perusahan yang diberikan kepercayaan oleh PSSI untuk menjalankan kompetisi profesional tanah air, seperti Liga Indonesia dan Divisi Utama. Tapi, belakangan, sangat sulit untuk membedakan kepengurusan PSSI dengan PT Liga itu sendiri. Pasalnya, hampir sebagaian besar pengurus PT Liga juga termasuk dalam kepengurusan PSSI. “Contoh paling gampang adalah posisi JokoChief Executive Oficer (CEO) PT Liga yang tidak lain juga menjabat sebagai Sekjen PSSI. Lantas, mengapa pihak BOPI tetap memberikan kesempatan kepada PT Liga untuk mengurus kompetisi Karena semua klub Liga Indonesia adalah pemegang saham mayoritas di PT Liga,\" tambah Heru. Meski begitu, konsekuensi yang harus dipikul oleh PT Liga sangat berat, yaitu kompetisi Liga Indonesia harus berjalan hanya dengan 16 klub, alias tanpa Arema Cronous dan Persebaya Surabaya. “Karena dua tim ini (Arema dan Persebaya, Red) memang memiliki masalah legalitas, dan tidak bisa ikut kompetisi,\" tegasnya. Bila kemudian hari PT Liga menolak permintaan BOPI tersebut, Heru menyatakan bahwa itu akan dikembalikan ke klub sebagai pemegang saham mayoritas di PT Liga. \"Kami akan bicarakan lagi dengan 16 klub. Dan, bisa jadi, kompetisi bisa dilelangkan secara terbuka kepada perusahan mana yang bersedia menjadi operartor kompetisi yang baru,\" ungkap pria asal Malang, Jawa Timur itu. Sementara itu, sekretaris PT Liga Indonesia Tigorshalom Boboy menanggapi dingin permintaan BOPI tersebut. Menurut dia, ada nilai kontroversi yang sangat kuat dalam keinginan BOPI tersebut dengan keputusan Menpora yang tidak mengakui semua aktivitas dari PSSI. Padahal, kata Tigor, PT Liga dan kompetisi Liga Indonesia adalah produk PSSI. “Tapi, tidak apa-apa, kami akan bicarakan wacana ini dengan Exco (Executive Committee) PSSI. Karena bagaimanapun, semua keputusan terkait masa depan kompetisi ada di tangan mereka,\" ujarnya. \"Bahkan, nasib PT Liga sendiri untuk tetap menjadi operator maupun tidak, sesungguhnya juga ada di tangan Exco,\" tambah pria campuran Batak dan Kupang, Nusa Tenggara Timur itu. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: