Jalur Mudik Sudah Siap

Jalur Mudik Sudah Siap

JAKARTA- Deretan mobil terjebak kemacetan panjang hingga beberapa kilometer di jalur pantai utara (Pantura), adalah pemandangan yang jamak ditemui saat arus mudik dan arus balik Lebaran. Karena itu, selain pasokan bahan pangan, jalur mudik pun menjadi perhatian serius pemerintah. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, salah satu jalan tol yang sudah siap dilalui saat arus mudik adalah Tol Cikapali (Cikampek-Pali­manan). “Sebelum Puasa akan dires­mikan Presiden (Jokowi),” ujarnya kemarin (3/6). Basuki menyebut, tol sepanjang 116,75 kilometer terdiri dari enam seksi, mulai dari Cikopo-Kalijati, Kalijati- Subang, Subang-Cikedung, Cikedung-Kertajati, Kertajati- Sumberjaya, dan Sumberjaya-Palimanan. Jalur-jalur ini merupakan alternatif bagi pemudik yang selama ini melintasi Pantura. “Bisa memperpendek jarak tempuh hingga 40 kilometer dan memangkas jarak tempuh hingga 3,5 jam,” katanya. Menurut Basuki, ruas Tol Cikapali mampu menampung sekitar 25 ribu kendaraan per hari. Artinya, jika nanti sudah beroperasi, setidaknya bisa mengurangi kepadatan jalur Pantura yang biasanya dilalui sekitar 30 ribu-70 ribu kendaraan per hari. “Artinya, separo kepadatan Pantura bisa beralih ke Cikapali,” ucapnya. Basuki mengatakan, tol yang menelan total investasi Rp20,2 triliun ini memang menjadi andalan pemerintah untuk memperbaiki layanan arus mudik tahun ini. Karena itu, tol yang mulai dibangun pada 8 Desember 2011 ini mestinya ram­pung pada Agustus 2015, namun pemerintah meminta kepada PT Lintas Marga Sedaya selaku operator agar diper­cepat agar siap digunakan untuk mudik. “Sebab, saat mudik, kepadatan di Pantura bisa men­capai 200 ribu kendara­an per hari,” ujarnya. Selain Cikapali, pengerjaan Tol Pejagan-Pemalang juga terus dikebut. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Waskita Karya melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road yang memulai groundbreaking pada Juli 2014, kini sudah menyelesaikan sekitar 35 persen. Meski demikian, Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Antonius Yulianto mengatakan jika para pemudik sudah bisa memanfaatkan jalur sisi kiri atau jalur ke arah timur yang sudah bisa dilalui. “Ini bisa menjadi alternatif bagi pemudik yang biasanya lewat Pantura,” katanya. Tol Pejagan-Pemalang sepanjang 57,5 kilometer ini membentang dari Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, hingga Kabupaten Pemalang. Jalur yang merupakan bagian dari Tol Trans Jawa ini menelan biaya investasi Rp2,3 triliun dan ditargetkan rampung pada 2016 mendatang. Sementara itu, perbaikan di jalur Pantura juga terus dilakukan. Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah II Ditjen Bina Marga Kementerian PU dan Pera Adriananda menyebut, proses perbaikan jalur Pantura sudah mencapai 97 persen. “Sisanya akan diselesaikan sebelum Puasa,” ucapnya. Menurut Adriananda, tahun ini pemerintah sudah menganggarkan dana hingga Rp1,3 triliun untuk pemeliharaan dan perbaikan jalur Pantura yang membentang dari Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur. Dari total dana tersebut, Rp600 miliar dialokasikan untuk jalur Pantura di wilayah Jawa Tengah karena jalur alternatif tol belum selesai. (owi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: