Siang Longgar, Malam Padat
Puluhan Ribu Motor Masuk Cirebon, Warga Lokal Diminta Hindari Titik-titik Putar Balik CIREBON- Volume kendaraan pemudik yang melintasi Cirebon naik turun. Jika siang kemarin terlihat longgar, malam harinya justru makin padat. Meski kondisi jalanan basah dan licin karena Cirebon sempat diguyur hujan lagi tadi malam, tapi jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor bertambah banyak. Volumen kendaraan ini diprediksi akan terus bertambah pada hari ini, Selasa (14/7). Kasat Lantas Polres Cirebon Kota AKP Kurnia SPd mengatakan puluhan ribu sepeda motor sudah melintasi Kota Cirebon. “Prediksi puncaknya besok (hari ini, red). Kita akan all out. Untuk data motor, dua hari terakhir yang kita catat melintasi Cirebon sudah menyentuh angka 60 ribu lebih,” ujarnya. Hingga kemarin, tambah Kurnia, tercatat terjadi 7 laka lantas di wilayah Cirebon dengan 1 korban tewas dan sisanya luka berat. Untuk korban tewas sendiri adalah penyeberang jalan tol Palikanci yang tewas disambar kendaraan pemudik. Korban senidiri merupakan warga sekitar jalan tol di Kecamatan Mundu. “Jalan tol itu harus steril dari lalu lalang orang. Makanya pihak tol akan kita periksa juga, kenapa sampai ada orang yang nyelonong masuk menyebrang di jalan bebas hambatan,” tandas Kurnia. Dia juga mengimbau warga Cirebon untuk menghindari jalan-jalan yang bersinggungan dengan kendaraan pemudik, terutama di titik-titik u-turn atau tempat putar balik yang sudah ditutup pihak kepolisian. “Jangan coba-coba buka penghalang yang sudah dipasang polisi. Ini demi keselamatan bersama,” ujarnya. Sementara itu, hujan yang mengguyur Cirebon tadi malam membuat sejumlah pemudik yang melewati jalur pantura terpaksa meneduh. Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan ruko-ruko di sepanjang jalur pantura dipenuhi oleh para pemudik yang menggunakan motor. “Saya gak berani melanjutkan perjalanan. Walau membawa jas hujan, lebih baik istirahat dulu dan berteduh. Bukan apa-apa, saya khawatir jalanan licin. Daripada terjadi apa-apa di jalan,” ujar Asep, salah satu pemudik yang ditemui Radar di emperan ruko Pasar Batik Cirebon, Senin malam (13/7). Asep bersama istrinya mudik dari Jakarta ke Tegal. Ia memilih mudik mengendarai sepeda motor karena dinilai lebih efisien. “Sudah biasa mudik pake motor. Alhamdulillah lancar terus, daripada pake bus kadang macet. Apalagi sekarang lewat jalur pantura lebih sepi,” tambahnya. Pemudik sepeda motor lainnya, Ridwan, menuturkan, akibat hujan deras terpaksa mencari tempat berteduh karena hujan cukup membahayakan meski perjalanan pasti telat. “Perjalanan mudik diperkirakan terlambat di kampung halaman karena terganggu hujan. Untung pas deket ruko ini, sekalian istirahat juga. Gak apa-apa terlambat yang penting datang di rumah sehat dan selamat,” katanya. Kemudian ada juga Eva. Ibu satu orang anak ini mudik bersama suaminya menggunakan sepeda motor. Eva terpaksa berteduh saat hujan mengguyur kawasan pantura. Rencananya, Eva bersama keluarga mudik dari Jakarta ke Cilacap, Jawa Tengah. “Nyampe Plumbon udah gerimis, pas di Plered hujan besar. Ya udah berteduh dulu,” tuturnya. Eva mengaku mudik menggunakan sepeda motor adalah pengalaman pertama. Tahun sebelumnya ia memilih naik bus. “Suami mau bawa motor ke kampung halaman, ya udah jadi mudiknya pake motor. Tadi berangkat dari jam 11 siang, mudah-mudahan nyampe dengan selamat,” harapnya. Tak jarang juga ada pemudik yang tidak menghiraukan hujan. Dengan berbekal jas hujan yang dibawa, para pemudik nekat melanjutkan perjalanannya. Meskipun barang-barang bawaan mereka basah terkena hujan. Sementara itu, Wakil Kepala Korlantas Mabes Polri Brigjen Pol Sam Budigusdian mengatakan jalur tol dan pantura sepanjang siang kemarin cenderung lancar. “Dari pantauan kami, lancar. Pantura maupun tol tak ada antrean. Bahkan di Pejagan, Brebes, terlihat lancar,” tutur Sam Budigusdian saat melakukan pemantuan arus lalu lintas di Pospoli Tegalkarang, Palimanan, Kabupaten Cirebon. Penurunan ini volume kendaraan ini, kata dia, karena pemudik yang memilih pulang kampung lebih sedikit. “Banyak yang sudah pulang pada H-7,” terangnya. Dia juga mengatakan kelancaran arus mudik karena kesigapan komunikasi yang dibangun antara kepolisian Jawa Barat dan Jawa Tengah. Karena komunikasi yang baik itu, sambung dia, mudik menjadi aman. Bahkan menurunnya angka kecelakaan lalu lintas pada arus mudik kali ini menurun. “Khusus di jalur Jawa ini, tingkat kecelakaan menurun sebanyak 22 persen dari tahun lalu,” ucapnya. Dikatakan, tahun lalu pada H-4 lebaran, angka korban jiwa dari kecalakaan lalu lintas mencapai 144 jiwa. Sedangkan tahun ini, memasuki H-4 hanya 94 jiwa. Dia berharap jumlah korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas arus mudik tak bertambah lagi. “Jangan sampai ada penambahan korban jiwa, kita harus berupaya semaksimal mungkin,” tandasnya. (dri/mik/jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: