Visa Haji Tinggal 192 Lembar Lagi
JAKARTA- Prediksi pengurusan visa haji akan tuntas dalam 2-3 hari tak meleset. Prediksi itu disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Abdul Jamil Senin lalu (24/8). Update pengurusan visa haji hingga tadi malam menyebutkan, visa yang belum terbit tinggal 192 lembar. Informasi terkini penuntasan visa itu disampaikan Kasubdit Dokumen dan Perlengkapan Haji Ditjen PHU Kemenag, Sofwan. “Data sampai pukul 21.00 (tadi malam, red) visa yang belum terbit masih untuk 192 orang,” katanya. Data berikutnya akan dia update siang hari ini. Kemenag menargetkan urusan visa selesai pekan ini juga. Sofwan mengapresiasi upaya penerbitan visa haji oleh Saudi. Dia mengatakan catatan pada Rabu (26/8) jumlah visa haji yang belum keluar masih ada 1.111 visa. Namun setelah dikebut, sepanjang hari kemarin sudah keluar sekitar 900 visa haji. Catatan visa haji yang tinggal 192 lembar itu terkait dengan beberapa faktor. Di antaranya muncul perbedaan data identitas jamaah, paspor terlipat dan kotor, hingga kejadian upload dokumen tidak terbaca mesin e-reader sistem e-Hajj. “Kita terus berkomunikasi dengan kedutaan Saudi, supaya kendala-kendala itu bisa ditangani,” ujarnya. Ia lantas merinci provinsi yang visa hajinya sudah tuntas 100 persen. Yakni Jambi, Bengkulu, Papua, NTT, Kalsel, Kaltim, Bali, Sulawesi Barat, Maluku Utara, dan Sulawesi Tengah. Ia mengingatkan jamaah haji yang terpisah dari kloter akibat tertunda visa, akan diberangkatkan bergabung dengan kloter berikutnya. Sofwan juga memonitor perkembangan pengurusan visa haji untuk jamaah haji khusus. Dari kuota jamaah haji khusus sejumlah 13.200 orang, visa haji yang sudah terbit ada 3.662 lembar. Jamaah haji khusus masih agak lama berangkatnya, yaitu mendekati Wukuf di Padang Arafah yang rencananya digelar 22 September. SIMPAN TENAGA Sementara itu, jamaah yang telah tiba di Madinah agar menyimpan tenaganya setelah melaksanakan Salat Arbain di Masjid Nabawi. Sebab, pelaksanaan ibadah haji masih sangat panjang. Arbain merupakan ibadah sunah, sedangkan ibadah wajibnya akan dilaksanakan di Makkah. “Masih ada umrah, wukuf, lempar jumrah, dan lainnya yang memerlukan stamina yang bagus,” ujar Kadaker Madinah, Nasrullah Jasam. Dia meminta jamaah sebaiknya tak memaksakan diri hingga kelelahan sebelum meninggalkan Madinah. Perjalanan Madinah-Makkah sepanjang 450 km yang bisa ditempuh dalam waktu 6 jam. ”Setelah itu pelaksanaan ibadah haji sangat padat hingga wukuf 22 September mendatang,” katanya. Nasrullah memastikan bahwa seluruh jamaah mendapatkan haknya untuk melaksanakan Salat Arbain di Masjid Nabawi. “Memang dalam praktiknya ada beberapa yang menunaikan arbain itu yang lebih. Ada yang 41 rakaat, ada yang 42 rakaat. Yang lebih seperti ini baiknya istirahat dulu di hotel,” katanya. Dia juga menyarankan agar para jamaah yang telah tiba di Makkah nanti juga menghemat energinya karena untuk persiapan ibadah umrah haji yang setelah itu nanti pada hari-hari berikutnya banyak memerlukan energi yang cukup kuat. “Apalagi nanti menyongsong 8 Dzulhijjah bagaimana jamaah bergerak ke Arafah dari Arafah ke Muzdalifah. Setelah selesai di Mina, ada lagi ibadah tawaf ifadah, sai, dan tawaf wada. Masih banyak kebutuhan-kebutuhan haji yang memerlukan banyak tenaga,” tambahnya. (wan/end)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: