Perangkat Desa Hanya Pajangan
Tak Pernah Dilibatkan dalam Pembangunan Desa GEBANG-Para perangkat Desa Gagasari Kecamatan Gebang mengeluhkan tidak pernah dilibatkan oleh Penjabat Kuwu Desa Gagasari. Mereka bahkan tidak mengetahui pembangunan yang ada di desanya sendiri. Hal ini membuat para perangkat desa kebingungan bila menghadapi masyarakat. Kepala dusun dua Desa Gagasari, Kecamatan Gebang, Selamet mengaku tidak pernah tahu menahu terkait pembangunan di desanya. “Saya memang perangkat desa, tapi saya tidak tahu pembangunan apa yang ada di desa, khususnya di dusun saya sendiri. Kadang warga nanya tapi saya nggak bisa jawab,” ujar Selamet. Senada, perangkat desa lainnya, Takbir mengaku tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan apapun. Ia menyayangkan karena penjabat kuwu justru mengambil tenaga dari luar desa. “Harusnya anggaran desa itu kan untuk mempekerjakan warga desa di sini, tapi herannya malah mengambil seluruhnya dari luar desa. Sayajuga aneh dengan perilaku penjabat kuwu ini,” ujarnya. Selain itu, Kaur Keuangan Desa Gagasari, Carida juga mengaku kerap diacuhkan oleh penjabat kuwu dalam melaksanakan pembangunan desa yang bersumber dari anggaran desa. “Saya nggak pernah dilibatkan. Pokoknya semuanya itu dilakukan kuwu seorang diri tanpa ada perangkat desa yang membantu. Kita juga tidak tahu menahu, tahunya sudah ada pembangunan saja,”ujar Carida. Sementara itu anggota BPD Desa Gagasari, Dul Alim mengatakan teguran pada penjabat kuwu sudah diulakukan namun tidak ada hasilnya. Ketika dikonfirmasi, Penjabat Kuwu Gagasari, Mulyono membantah bila pihaknya tidak melibatkan para perangkat desa. Dirinya mengklaim setiap program dirapatkan dan dimusyawarahkan dengan para perangkat desa. “Itu semua nggak benar. Bahkan saya sudah melakukan rapat dan musyawarah. Semua perangkat desa mengetahui semua pembangunan yang ada di desa kita ini,” ujar Mulyono. Terkait tenaga kerja dalam pembangunan yang menggunakan orang luar desa, Mulyono membenarkan hal itu. Namun hal itu bukan tanpa alasan. “Karena kalau masang paving block itukan harus menggunakan tenaga ahli. Dan kebetulan di sini nggak ada yang ahli buat paving block. Akhirnya saya gunakan tenaga ahli supaya paving block ini bisa bertahan lebih lama tidak mudah rusak seperti tahun 2013. Saya nggak mau terjadi seperti itu,” ujar Mulyono.(den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: