Kembali ke Minyak Tanah
Majalengka Makin Krisis Gas Elpiji 3 Kg MAJALENGKA - Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Majalengka semakin menjadi. Beberapa wilayah kecamatan yang tadinya tidak mengalami kelangkaan, kemarin (3/2) mulai kesulitan mencari gas elpiji 3 kilogram. Akibatnya, perekonomian masyarakat menjadi lumpuh. Banyak pedagang yang tidak berjualan karena bahan bakar gas habis. Ibu rumah tangga pun kerap memilih membeli lauk pauk yang siap saji dari pada memasak. Beberapa wilayah yang kembali mengalami kelangkaan gas elpiji 3 kilogram diantaranya adalah Kecamatan Malausma, Kadipaten, Lemahsugih, Rajagaluh, Jatitujuh, Kertajati, Kasokandel, Dawuan, Lemahsugih, Palasah, dan Kecamatan Cingambul. Di wilayah Kecamatan Majalengka sendiri, pasokan gas elpiji 3 kilogram sangat minim. Hampir di setiap agen sudah tidak menjual lagi gas elpiji. Tidak hanya yang 3 kilogram, gas elpiji 12 kilogram juga tidak tersedia. Akibat dari pemerataan kelangkaan di Kabupaten Majalengka, banyak warga yang konversi sementara bahan bakar ke minyak tanah. Meski per liternya mencapai Rp11 ribu, namun kemarin di beberapa agen minyak tanah, warga berduyun-duyun membeli meski dengan harga mahal. Seperti pantauan Radar di Agen Minyak Tanah dan Elpiji Subsidi Pertamina PT Mega Kerosin di Jl KH Abdul Halim Nomor 411 Kabupaten Majalengka, pasokan elpiji ludes. Yang tersisa adalah pasokan minyak tanah. “Elpiji sudah tidak ada lima hari yang lalu. Yang dijual di sini tinggal minyak tanah saja. Kebetulan persediannya masih ada,” kata Nana, salahsatu pegawai di gen Minyak Tanah dan Elpiji Subsidi Pertamina PT Mega Kerosin. Salahsatu warga Kelurahan Simpeureum, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka mengaku kalau saat ini di beberapa toko sudah tidak ada elpiji. “Makanya, saya langsung ke agen saja meski agak jauh dari rumah. Kebetulan di rumah ada kompor sumbu sehingga bahan bakar untuk memasak bisa menggunakan minyak tanah,” tutur Tarsim, yang kebetulan membawa dua jeriken minyak tanah ukuran besar. Warga lainnya, Maman, tidak nyaman dengan kondisi langkanya elpiji. Menurutnya, pemerintah harus segera bertindak untuk mengantisipasi kelangkaan tersebut. “Jangan sampai kejadian ini terus berlarut. Yang sengsara adalah rakyat kecil,” ungkapnya. Sementara, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperidag KUKM) Kabupaten Majalengka, Iman Pramudya masih berkoordinasi dengan Pertamina Indramayu. Dia terus berusaha mencari solusi agar krisis gas elpiji tidak terus berlangsung. Ditegaskannya, bagi para agen dan pangkalan di Kabupaten Majalengka untuk menjual gas elpiji yang ada. “Agen gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Majalengka jumlahnya sebanyak 12 perusahaan. Sedangkan jumlah pangkalan gas elpiji 3 kilogram sebanyak 839 perusahaan. Oleh sebab itu, diharapkan para agen dan pangkalan menjual elpiji jika memang itu masih ada pasokan,” pesannya.(mid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: