Sopir Pikap Tewas di Teras Toko

Sopir Pikap Tewas di Teras Toko

Polisi Temukan Obat Masuk Angin di Dekat Korban SUMBERJAYA - Sopir pikap ditemukan tewas di teras toko grosir pakaian sekitar pukul 09.00 di Desa Panjalin Kidul Kecamatan Sumberjaya, Selasa (24/11). Mayat laki-laki yang ditemukan di teras UD Utama tersebut bernama Tono Hidayat (39), warga RT 04 RW 07 Desa Panglayungan Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Informasi yang dihimpun, korban pertama kali ditemukan tukang parkir yang mengetahui korban izin istirahat sejenak di teras toko tersebut. Namun saat dibangunkan, korban sudah tidak sadarkan diri dan diketahui meninggal dunia. Pihak kepolisian yang tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) langsung memasang police line guna mempermudah olah TKP bersama tim dokter dari Puskesmas Sumberjaya. Peristiwa itu membuat geger masyarakat, mengingat lokasi kejadian merupakan pusat perbelanjaan serta berada di jalur tengah Cirebon-Bandung. Kapolsek Sumberjaya AKP H Dedi Budiana SH MH mengungkapkan, pihaknya belum dapat memastikan penyebab meninggalnya sopir pikap Nopol D 8338 ZK tersebut. Namun berdasarkan pemeriksaan tim dokter Puskesmas, bola mata korban berwarna merah diduga karena mengalami kelelahan. Mengantuk tetapi dalam keadaan menderita sakit. “Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban maupun luka lebam berdasarkan hasil visum luar oleh tim dokter Puskesmas. Selanjutnya korban dibawa ke RSUD Cideres Kadipaten. Adapun pihak keluarga dan perusahaan tempat korban bekerja langsung kami hubungi,” kata kapolsek. Mantan Kasatreskrim Polres Majalengka ini menjelaskan, pihaknya menduga jika korban meninggal akibat jantung koroner atau orang dulu menyebutkan angin duduk. Gejala ini hampir mirip seperti masuk angin namun bukan masuk angin biasa karena sedikit berat. “Berdasarkan informasi, ciri-cirinya seperti pusing, mual dan kembung yang dialami penderita. Memang nyaris serupa seperti masuk angin biasa hanya penderita merasakan dada sesak dan nyeri di bagian ulu hati. Kami sementara menduga terkena angin duduk karena disamping tubuh korban ditemukan satu sachet obat tolak angin,” paparnya. Sementara itu, pihak keluarga korban yang tiba di Mapolsek Sumberjaya mengaku tidak percaya anggota keluarganya meninggal. Padahal korban izin berangkat ke Tegal untuk mengirim keramik yang dibawa di mobilnya. “Korban izin berangkat pukul 04.30, dan kami baru menerima kabar duka siangnya. Kami kaget mendengar informasi ini karena semalam masih tidur biasa tidak ada gejala apapun. Kalau ada keluhan sakit, mungkin ibunya juga tidak mengizinkan berangkat,” tutur saudara korban, Dindin saat ditemui di Mapolsek bersama ibunya yang terlihat shock. (ono)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: