Radar Cirebon Juara 2 Best Photography JPG Awards

Radar Cirebon Juara 2 Best Photography JPG Awards

SEMANGAT dan kegigihan Aulia Mesya Setiawati (19), seorang ibu yang menggendong bayi saat ujian paket C mengantarkan Radar Cirebon di ajang Jawa Pos Group (JPG) Awards di Hotel Fairmont Jakarta, (22/1). Ya, foto Aulia hasil bidikan fotografer Radar Cirebon, Ilmi Yanfa\'unnas itu berhasil menjadi juara 2 kategori best photography. Raihan juara tersebut menjadi suatu kebanggaan Radar Cirebon karena mampu bersaing dengan seluruh jaringan JPG yang mencapai 200 perusahaan media cetak, online, sampai televisi dari Aceh sampai Papua. “Semoga penghargaan ini memicu semangat kru redaksi Radar Cirebon untuk terus menyuguhkan berita, foto, dan tampilan menarik bagi pembaca. Penghargaan ini juga kami persembahkan untuk pembaca Radar Cirebon di Ciayumajakuning,” ujar Pemimpin Redaksi Radar Cirebon, Rusdi Polpoke tadi malam. “Kebanggaan luar biasa, karena hasil karya kami mendapat apresiasi istimewa. Dengan prestasi ini, saya dan rekan-rekan di Radar Cirebon akan terpacu untuk melahirkan karya terbaik,” ungkap fotografer Radar Cirebon peraih juara 2 kategori best photography JPG Award 2016, Ilmi Yanfa’unnas. Kisah Aulia diterbitkan Radar Cirebon pada Sabtu, 14 April 2015. Dalam berita tersebut menceritakan Aulia sebagai salah satu sosok inspiratif peserta ujian nasional program kesetaraan (UNPK) kejar paket C di Kota Cirebon. Saat Radar memantau Aulia di lokasi ujian, ia mengerjakan ujian sambil terus menenangkan buah hatinya yang masih berusia tujuh hari waktu itu. Setelah anaknya tenang, ibu 19 tahun ini kemudian berusaha untuk terus berkonsentrasi mengerjakan soal ujian. Satu per satu soal ujian Bahasa Indonesia berhasil dikerjakan. Bahkan, Aulia mampu mengerjakan semua soal sebelum waktu ujian selesai. Aulia adalah seorang peserta ujian nasional program kesetaraan kejar paket C di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sultan Agung yang digelar di SDN Pelandakan. Perempuan yang baru melahirkan empat hari tersebut terpaksa mengikuti ujian dengan membawa bayinya. \"Susah kalau ditinggal, karena masih harus pake ASI (Air Susu Ibu, red). Nggak boleh pake susu formula,\" ujarnya kepada Radar, Jumat 13 Desember 2015. Meski diakui Aulia, mengajak anak saat ujian memang cukup repot. Namun, jika tidak nekat, dia tidak akan lulus. \"Memang cukup repot karena mengerjakan ujian sambil menggendong anak, ya sudah risiko. Tetapi, jika tidak seperti itu, saya tidak akan lulus. Karena tahun ini paket C nggak ada ujian susulan,\" katanya. Saat istirahat, Aulia memberi ASI kepada Fairuz Dirgantara, putra yang dilahirkannya pada 6 April 2015 itu. Perjuangan untuk meraih pendidikan yang tinggi tak hanya saat mengerjakan ujian. Aulia pun masih mengikuti kegiatan PKBM saat dirinya hamil. \"UTS di PKBM masih ikut. Karena perkiraan lahir tanggal 17 April nanti, nggak tahunya maju tanggal 6 April sudah lahir,\" beber perempuan kelahiran Cirebon, 31 Mei 1996 itu. Putri dari pasangan Jamilah dan Endang Sutrisno itu mengikuti ujian Paket C bukan sekadar mendapatkan ijazah. Melainkan, dia ingin memaksimalkan kesempatan belajar yang selama ini dimiliki. \"Sebab, sebelumnya saya telah menyia-nyiakan kesempatan belajar. Setelah punya anak, saya berjuang keras agar bisa terus belajar. Kalau udah dapat ijazah, nanti mau lanjut kuliah,\" paparnya. (mik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: