Ada Alternatif Baru Jalur Talaga–Darma
TALAGA - Sejak jalur utama Cikijing-Darma ditutup total akibat longsor, banyak pengguna kendaraan menggunakan jalur alternatif melalui jalan Desa Ganeas Kecamatan Talaga menuju Desa Cipulus Kecamatan Cikijing dan keluar di Desa Parung Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan. Dari Desa Ganeas, pengendara kemudian melewati Desa Salado, Desa Argasari, Desa Gunungmanik Kecamatan Talaga kemudian Desa Kancana, Desa Cilangcang, Desa Cipulus Kecamatan Cikijing. Memasuki wilayah Kuningan diawali masuk Desa Gunungsirah kemudian Desa Karanganyar, dan Desa Parung Kecamatan Darma. Jalur tersebut ramai digunakan pengguna jalan baik sepeda motor maupun mobil. Meskipun medannya berbukit dan banyak tikungan tajam, namun jalur tersebut menjadikan salah satu jalur pilihan masyarakat dari wilayah Majalengka selatan menuju Kuningan. Namun pengguna jalan yang melintasi jalur tersebut harus hati-hati. Sebab di sejumlah titik banyak terdapat jalan yang berlubang seperti perbatasan Desa Salado dengan Desa Argasari. Selain itu hampir sepanjang jalur tersebut banyak tikungan tajam seperti di Desa Argasari, Desa Gunungmanik, dan sekitar Desa Kancana. Bahkan tikungan sangat tajam berada di Desa Cilangcang Kecamatan Cikijing. Kepala Desa Argasari Kecamatan Talaga H Pupu Saepudin mengatakan, banyak warga dan pengendara yang memilih melewati jalur alternatif tersebut. Namun kades meminta pengendara waspada khususnya di perbatasan Desa Kancana dengan Desa Cilangcang Kecamatan Cikijing. Selain tikungan tajam dan turunan, jalan tersebut juga sangat sempit. “Kalau bisa para pengguna jalan membunyikan klakson agar para pengguna jalan dari arah yang berlawanan bisa hati-hati, dan mengetahui kalau di depannya ada kendaraan yang melintas,” jelasnya. Sementara itu, salah seorang pengguna jalan Asep Tatan Kurniawan merasa khawatir melihat banyaknya tikungan dan jalan berbukit di jalur alternatif tersebut. Apalagi bila berkendara di malam hari, jalur tersebut mengancam keselamatan pengguna jalan. Dirinya berharap meskipun sementara dinas terkait bisa memasang rambu-rambu di jalur alternative Talaga-Darama tersebut. Karena sejak jalur utama Cikijing-Darma ditutup total, maka jalur alternatif banyak menjadi pilihan daripada harus memutar ke Cigasong. “Alasan masyarakat Majalengka selatan menggunakan jalur alternatif karena jarak tempuhnya cukup dekat dan tidak memakan waktu lama, bila dibandingkan harus melintasi jalur Talaga-Cigasong-Rajagaluh yang jarak tempuhnya cukup jauh,” pungkasnya. (har)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: