TKW Asal Kapetakan Lolos dari Wilayah ISIS
SELAIN WNI yang disandera, ada juga berita yang tersiar soal lolosnya para tenaga kerja Indonesia (TKI) dari wilayah ISIS di Syria. Sebagaimana berita yang di-publish melalui sejumlah media sosial sepanjang siang kemarin, disebutkan bahwa pada tanggal 29 Maret 2016 sekitar pukul 07.40 WIB telah dipulangkan 33 (tiga puluh tiga) orang WNI. Mereka evakuasi dari konflik Syria ke Indonesia dengan menggunakan Qatar Airways QR 956. Salah satu yang dipulangkan adalah WNI adalah Sri Rahayu bt Masdin Nur yang berhasil lolos dari kota Raqqah yang dianggap sebagai “ibukota” ISIS. Rahayu sempat tinggal selama 3 tahun di kota tersebut sebelum akhirnya berhasil keluar menuju Aleppo. Dari Allepo, dia dievakuasi oleh KBRI Damaskus menuju kota Damaskus pada tanggal 12 Maret 2016 dan selanjutnya dari Damaskus diterbangkan ke Indonesia. Database Kementerian Luar Negeri mencatat dari awal evakuasi pada tahun 2012 sampai Maret 2016 telah dilakukan evakuasi sebanyak 12.217 orang melalui 273 gelombang pemulangan. Sampai saat ini, jumlah WNI yang masih tersisa dan berada di Syria diperkirakan 1.100 orang. Jumlah ini naik turun karena dibarengi dengan masuknya WNI secara ilegal ke negara tersebut oleh pihak sindikat perdagangan orang atau penyalur tenaga kerja ilegal. Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Perlindungan WNI dan BHI terus mengimbau kepada masyarakat, terutama yang berkeinginan atau ditawarkan pekerjaan ke wilayah Timur Tengah agar dapat membatalkan keinginan tersebut karena sejak tahun 2015, pemerintah telah menutup penempatan TKI ke Timur Tengah. Pemerintah Indonesia mengharapkan peran serta seluruh lapisan masyarakat untuk dapat membantu terutama dalam hal pencegahan terjadinya kemungkinan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang terjadi pada saat ini. KBRI Damaskus pada tanggal 28 Maret 2016 kembali melakukan repatriasi WNI/PRT gelombang ke-273 sebanyak 34 (tiga puluh dua) orang WNI/TKW kembali Indonesia via Bandara Internasional Damaskus yang telah diselesaikan segala permasalahannya. Para TKW yang direpatriasi tersebut sebagian besar berasal dari Jawa Barat, sisanya berasal dari, Jateng, Jatim, Sulawesi dan NTB. Repatriasi kali ini didampingi oleh staf Konsuler KBRI Damaskus, Sdr. Sholahuddin Muid. Nah, dari nama-nama yang masuk daftar nama repatrian, ada sejumlah nama yang beralamat Cirebon dan Indramayu. Mereka antara lain Caswati Bt Rakidin Damad (Cirebon), Dewi Juhaeriyah Bt Karso Satim (Cirebon), Juni Bt Talib Sutari, (Cirebon), Kasinah Suma (Indramayu). Kemudian Nuriah Bt Sanata Dastum (Cirebon), Nuripah Bt Muslimin Casiyah (Indramayu), Penti Susilawati Makroji (Cirebon), Rasniwen Bt Carim Rawet (Indramayu), Rozidah Binti Kasipawi (Indramayu), Suhani Bt Tarsina Jasim (Cirebon), dan Syarifah Nimah Bt Wardijah Karma (Indramayu). Salah satu dari TKI itu yakni Suhani sekarang sudah berada di rumahnya di Desa Grogol, Kec Kapetakan, Kab Cirebon. Kepulangannya juga dibantu oleh pengacara senior Cirebon, Agus Prayoga SH. Nah, dengan keberangkatan mereka, maka saat ini WNI/TKW di shelter KBRI Damaskus masih ada sekitar 30 WNI korban perdagangan manusia yg sedang diperjuangkan hak dan kepulangannya. Jumlah itu masih terus bertambah setiap harinya. Duta Besar RI di Damaskus, Djoko Harjanto, menegaskan bahwa pemulangan atau repatriasi TKW ini merupakan program yang telah berlangsung sejak tahun 2011 karena situasi keamanan di Syria sangat mengkhawatirkan. (Sumber: Pensosbud KBRI Damaskus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: