Sinyal Mutasi Eselon III dan IV Kembali Tertunda

Sinyal Mutasi Eselon III dan IV Kembali Tertunda

HARJAMUKTI - Proses mutasi pejabat eselon III dan IV semakin tak jelas. Meski Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH telah menjanjikan pelaksanaan setelah Idul Fitri. Namun, kabar terbaru, walikota juga mempertimbangkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Walikota kembali menegaskan dirinya  belum menemukan formula yang tepat, terutama untuk mutasi pejabat di eselon II. “Belum ketemu formula yang tepat mas,” kata Azis, kepada Radar. Melihat perkembangan ini, sepertinya birokrat mesti ekstra sabar menunggu kesimpulan hasil audit. Padahal di lapangan, beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) mulai kerepotan dengan tidak adanya pejabat definitif di posisi strategis. Sumber Radar di lingkaran balaikota menyebutkan, kesimpulan audit BPK akan sangat berpengaruh kepada proses mutasi. Walikota akan mengevaluasi kinerja para birokrat melalui hasil audit BPK. Hasil evaluasi akan menjadi pijakan walikota. “Rvaluasi ini akan menjadi rujukan komposisi kabinet the dream team,” tuturnya. Tak hanya itu, walikota juga mempertimbangkan memberikan ”istirahat” kepada pejabat eselon II yang memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP). Eselon II yang akan pensiun tahun depan sedikitnya empat orang. Bila digabung dengan eselon II yang pensiun pada 2017 dan 2108 mendatang, jumlahnya delapan orang. Untuk 2017 yang pensiun yakni, Staf Ahli Drs H Arman Surahman MSi, Kepala Dinas Pendidikan Dr H Wahyo MPd, Direktur RSUD Gunung Jati drg H Heru Purwanto MARS dan Kepala Dinsosnakertrans Drs Ferdinan Wiyoto MSi. Dari beberapa nama tersebut, ada yang akan dijadikan sebagai staf ahli walikota. Pada sisi lain, pejabat yang pensiun dalam dua tahun ke depan yakni, Staf Ahli Ir Budi Raharjo MBA, Staf Ahli Drs Hayat MSi, Kepala Disporbudpar Drs Dana Kartiman dan Kepala Disdukcapil Sanusi SSos. Sedangkan tahun 2019 ada tiga orang. Meliputi Kepala BPMPPKB Dra Hj Deane Dewi Ratih MM, Kepala Bappeda Ir Vicky Sunarya dan Kepala Dishubinkom H Maman Sukirman SE MM. Dalam tiga tahun ke depan, total 11 pejabat eselon dua yang pensiun. Sementara beberapa pejabat santer dikabarkan akan menjadi pengganti kursi kosong yang akan ditinggal. Salah satunya, Kepala Disperindagkop UMKM Agus Mulyadi yang disebut-sebut bakal mengisi jabatan kepala dinas kesehatan. Agus dinilai punya latar belakang mumpuni, karena pernah menjabat wakil direktur keuangan RSUD Gunung Jati. Kemudian, posisi direktur RSUD Gunung Jati, bisa jadi ditempati Kepala Dinas Kesehatan, dr Eddy Sugiarto MKes. Untuk drg Heru Purwanto MARS sendiri, posisinya akan menjadi staf ahli walikota. Tapi, informasi lain menyebutkan bahwa Heru tetap akan menjabat direktur RSUD Gunung Jati. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: