Ratusan Petambak Garam di Asjap Terancam Nganggur

Ratusan Petambak Garam di Asjap Terancam Nganggur

ASTANAJAPURA – Dua pekan pasca lebaran, diprediksikan pembangunan PLTU tahap II yang berlokasi di Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura akan segera dimulai. Walau belum ada pernyataan resmi dari pihak manajemen PT Cirebon Energi Prasarana selaku pengembang, namun kabar tersebut menjadi desas-desus sentral belakangan ini di masyarakat. Menurut pengakuan salah satu warga, Zaenudin, dia mendapatkan kabar dari main contractor PLTU tahap II, bahwa dua pekan mendatang sudah siap bekerja. “Saya sudah diminta menyiapkan para tenaga kerja untuk proyek ini,” ujar pria asal Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura yang dipercaya menjadi mandor untuk para pekerja lapangan. Pria yang sudah malang melintang di dunia megaproyek, saat ini tengah mengkoordinir tenaga kerja lokal yang akan disiapkan untuk pembangunan PLTU tahap II. “Sesuai dengan keinginan main contractor, kami prioritaskan warga setempat, sehingga proyek ini bisa mendatangkan manfaat bagi warga sekitar,” imbuhnya. Diakuinya, tidak ada target untuk menyeleksi tenaga lokal yang akan dipekerjakan pada megaproyek tersebut. “Kita ingin sebanyak-banyaknya, yang penting mereka mau bekerja,” ucapnya. Berdasarkan informasi yang dihimpun, tahap awal pembangunan akan dilakukan pengurugan untuk akses jalan. Setelah itu, tanah yang biasa dijadikan lahan pembuatan garam akan dikeruk sedalam kurang lebih dua meter. Lalu, tanah urugan akan mengisi kubangan tersebut. “Soal kerjaan awal, kita ikuti keinginan main contractor saja,” paparnya. Sementara, bagi para penggarap garam di wilayah Desa Kanci dan Desa Waruduwur Kecamatan Mundu, musim kemarau tahun lalu adalah tahun terakhir memproduksi garam secara tradisional yang sudah dilakukan sejak puluhan tahun dan turun temurun. “Ya kita mau bagaimana lagi,” ujar Rismanto dengan pasrah, yang lahannya nanti tergerus proyek PLTU. Memang, ada ratusan petambak garam yang akan kehilangan lahan mereka. Warga Blok Karang Mulya Desa Kanci Kecamatan Astanajapura ini berharap masyarakat setempat bisa dilibatkan dalam pelaksanaan proyek pembangunan PLTU tahap II. Pasalnya, pasca alihfungsi lahan garam jadi lokasi pembangunan PLTU tahap II, nyaris mayoritas masyarakat kehilangan mata pencaharian. “Libatkan warga lokal, nyaris mereka tidak ada pekerjaan setelah lahan garam dialihfungsikan,” harapnya. (jun)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: