Stok Ditambah, Yakin Gas Melon Tidak “Menghilang”

Stok Ditambah, Yakin Gas Melon Tidak “Menghilang”

KUNINGAN – Selama beberapa hari ini pasokan gas elpiji 12 kg tersendat. Tak heran jika masyarakat beralih ke gas elpiji 3 kg. Hal itu berdampak pada melonjaknya penggunaan gas bersubsidi di pasaran. Tidak sedikit dari masyarakat yang mengeluhkan kesulitan kendati tambahan kuota sudah dilakukan. Korda Hiswana Migas Kuningan Nanang Zainal Arifin mengakui, jelang Lebaran pasokan gas 12 kg tersendat. “Baru tadi (Jumat, red) dipasok sejak beberapa hari sebelum Lebaran. Ini mengakibatkan gas 3 kg jadi incaran, khususnya hotel-hotel dan restoran,” ujar Nanang kepada Radar, Minggu (10/7). Untuk pasokan gas 3 kg atau gas melon, sambungnya, sejauh ini lancar. Bahkan sejak H-4 Kuningan mengalami penambahan kuota. “Tanggal 3 tambahan kuota 100 persen. Lalu disusul tanggal 4, tambah 50 persen. Tanggal 5 nya, 100 persen. Jadi untuk mengantisipasi melonjaknya konsumsi gas melon itu sudah kami lakukan dengan penambahan kuota,” kata Nanang. Belum lagi Kamis (7/7), tambahan kuota 50 persen dilakukan kembali. Begitu pula Jumat (8/7) dan Sabtu (9/7). Total tambahan kuota pasokan gas melon, sebut Nanang, mencapai 400 persen dalam menghadapi Lebaran tahun ini. “Jadi kalau sampai terjadi kelangkaan, saya kira tidak. Hanya memang akibat konsumsi yang berkali-kali lipat, maka sekali pengiriman langsung banyak diburu. Jelang Lebaran, Camat Darma juga melaporkan aman kaitan dengan pasokan gas melon ini,” ujarnya. Nanang mengakui, konsumsi gas melon mengalami lonjakan tinggi tiap Lebaran. Ini karena pembuatan ketupat membutuhkan bahan bakar cukup banyak. Terlebih Lebaran tahun ini ada ketersendatan gas 12 kg, sehingga hotel-hotel dan restoran banyak beralih ke gas melon. “Selain itu distribusi akibat kemacetan, ada keterlambatan. Walaupun agen-agen gas melon tetap melakukan pengiriman tiap harinya. Hanya pas hari H saja yang libur. Tapi sebelumnya sudah dilakukan penambahan kuota, termasuk pasca Lebaran ini,” terangnya. Dia menegaskan, kelangkaan gas melon tidak terjadi. Sebab pasokan tetap dilakukan ditambah dengan penambahan kuota. Terlebih terhitung Jumat kemarin pasokan gas 12 kg sudah dilakukan. Sehingga restoran dan hotel yang membutuhkan bahan bakar cukup banyak tidak mengincar lagi gas melon. (ded)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: