Hari Kedua PPDB, Kuota Sekolah Favorit Penuh

Hari Kedua PPDB, Kuota Sekolah Favorit Penuh

KESAMBI - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online tahun 2016 jalur reguler atau akademisi telah dibuka sejak, Senin (11/7). Sesuai prediksi, jumlah sekolah favorit menjadi incaran. “Sekarang sudah penuh, terutama SMAN 1, SMAN 2 dan SMAN 6,” ujar Ketua Pelaksana PPDB, H Abdul Haris, kepada Radar, Selasa (12/7). Selain SMA favorit, sejumlah SMPN favorit seperti, SMPN 1, SMPN 2, SMPN 5 juga kebanjiran pendaftar. Untuk itu, Haris menyarankan kepada calon peserta didik yang memiliki NEM di bawah passing grade  untuk segera mendaftar ke sekolah lain. Apalagi, passing grade ditentukan dari pendaftar itu sendiri. Bila banyak pendaftar dengan nilai tinggi, otomatis nilai ambang batasnya juga akan tinggi. Untuk memprediksi hal ini, siswa dan orang tua juga sudah bisa melakukannya. Sehingga, mereka bisa bersiap untuk beralih ke sekolah pilihan kedua. “Sebaiknya segera pindah sebelum pendaftaran ditutup dan diumumkan,\" terangnya. Haris mengungkapkan, baru sehari dilaksanakan sudah ada orang tua yang protes, karena merasa ditolak saat mendaftar di SMAN 6. Padahal, penolakan itu disebabkan NEM anaknya yang di bawah passing grade dan kuota SMAN 6 sudah penuh. Ternyata, orang tua tersebut bersikeras dan melayangkan protes ke panitia. Bahkan menyebut panitia merampas hak anaknya bersekolah. Dari kasus ini, Haris meminta untuk menarik pelajaran. Orang tua dan siswa diharapkan tidak memaksakan diri. “Barusan ada yang protes, makanya kami minta orang tua dan siswa jangan memaksakan diri. NEM tidak cukup, kuota sudah penuh, lebih baik cari sekolah lain yang sesuai,”tandasnya. Menurutnya, dalam jalur ini para pendaftar dituntut untuk bersaing dalam passing grade. Untuk mendapatkan sekolah yang sesuai dengan NEM siswa, ia mengimbau kepada para orang tua untuk aktif mencari informasi sebelum menentukan pilihan. Kemudian membandingkan dengan nilai rata-rata tahun ajaran sebelumnya (minimal lebih tinggi dari passing grade terendah tahun berlalu). Bilamana daya tampung sekolah sudah diketahui terbatas, sebaiknya sudah memikirkan alternatif. \"Ini tentunya demi kebaikannya juga. Beberapa sekolah swasta yang tersebar di lima kecamatan di Kota Cirebon juga banyak yang sudah memiliki mutu dan kualitas yang baik,\" sarannya. Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Cirebon, Sumardi juga meminta orang tua para calon peserta didik baru untuk tidak memaksakan kehendak. Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pemaksaan kehendak inilah yang nantinya akan memicu pelanggaran dalam pelaksanaan PPDB. \"Sesuai mekanisme saja, patuhi aturan yang ada. Kuota sekolah di Kota Cirebon sampai 20 ribu siswa. Dengan begitu tidak perlu pusing dan cemas, semuanya bisa tertampung untuk bisa sekolah,\" tukasnya. (via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: