Terminal Weru Jadi Lautan Sampah

Terminal Weru Jadi Lautan Sampah

WERU – Keberadaan pasar darurat di Terminal Weru menimbulkan masalah baru. Pasalnya, intensitas pembuangan sampah di pasar darurat terus meningkat. Sebab, pembuangan sampah dilakukan di samping pasar darurat. Parahnya, sampah tersebut dibiarkan menumpuk layaknya lautan sampah. “Harusnya, pemerintah daerah melalui dinas terkait harus cepat melakukan pengangkutan sampah yang tercecer di dekat pasar darurat,” ujar salah satu pedagang sembako, Udin (52) kepada Radar, Selasa (12/7). Menurutnya, tumpukan sampah di belakang pasar darurat ini menimbulkan bau tak sedap. Dampak lainnya adalah gangguan ribuan lalat. Terlebih lagi, jika dibiarkan seperti ini bisa jadi banjir sampah.  “Jujur saja kami merasa terganggu dengan adanya sampah,” ucapnya. Sementara itu, salah satu warga setempat Wahyu Riswandi (35) mengatakan, semenjak para pedagang Pasar Pasalaran dipindah ke Terminal Weru, volume tumpukan sampah di Terminal Weru terus meningkat. Apalagi, perpindahan pedagang ke pasar darurat itu terjadi di bulan Ramadan kemarin. “Tahu sendiri, kondisi pasar sedang mrema (ramai pembeli, red) kaya gimana? Pasti banyak sampah. Sedangkan sampah pasar dibuang di belakang pasar darurat, bayangkan saja kalau tidak diangkut-angkut kaya gimana jadinya. Sekarang saja sudah menggunung dan menutup lahan kosong,” terangnya. Dia mengungkapkan, sebelum pasar darurat pindah, tumpukan sampah di sisi kanan dan kiri masuk ke Terminal Weru sudah bersih diangkut oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR). Tapi, ketika pasar dipindah sementara ke lokasi ini tumpukan sampah muncul lagi. Bahkan, kondisinya lebih para dari yang sebelumnya. “Sudah kaya lautan sampah aja,” ucapnya. Seharusnya, kata Wahyu, dinas yang berkaitan yakni Disperindag dan DKCTR harus saling berkoordinasi dalam penanganan sampah, karena sampah bukan masalah yang sepele. Apalagi, tumpukan sampah ini tidak diangkut-angkut. “Keluhan ini pasti bukan hanya dirasakan pedagang dan warga sekitar saja. Tapi, pengguna jalan pun pasti mengeluhkan hal serupa,” tuturnya. (sam)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: