Jemaah Haji Diminta Hemat Tenaga selama Arbain

Jemaah Haji Diminta Hemat Tenaga selama Arbain

JAKARTA - Gelombang pertama keberangkatan jemaah haji Indonesia bakal mendarat di Madinah. Kementerian Agama (Kemenag) minta jamaah tidak memforsir tenaga untuk menjalankan ibadah selama berada di kota yang “bercahaya” itu. Secara keseluruhan jemaah haji menghabiskan waktu selama delapan hari di Madinah. Direktur Pelayanan Haji (Diryanhaj) Luar Negeri Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Sri Ilham Lubis mengatakan, salah satu layanan baru di Madinah adalah pemberian air minum setibanya jemaah di kamar hotel. Air minum itu cukup dibutuhkan mengingat jemaah memiliki waktu sangat terbatas untuk berbelanja. Selain itu jemaah juga baru tiba dari perjalanan dari bandara ke hotel. Sri Ilham menuturkan seluruh jemaah haji gelombang pertama mendarat di Madinah. Setelah melewati proses imigrasi di bandara Madinah, jemaah langsung masuk bus untuk dibawa ke hotel masing-masing. Dia menegaskan ada 103 unit hotel yang bakal ditempati jemaah selama di Madinah. Seluruhnya berada di wilayah markaziyah atau 600 meter dari masjid Nabawi. “Setelah di hotel, kami akan pisah antara jemaah perempuan dengan laki-laki,” tuturnya. Selain menerima air minum, jamaah juga mendapatkan makan selamat datang dari pihak hotel dan katering yang sudah ditetapkan. Supaya tidak berebut, makanan diberikan ke  masing-masing ketua rombongan. Seperti diprediksi cuaca di Makkah dan Madinah saat musim haji nanti cukup panas. Yakni mencapai rata-rata 50-55 derajat celcius pada Agustus-September nanti. Untuk mengantisipasi cuaca panas itu, Sri Ilham meminta jamaah mengurangi kegiatan di luar pemondokan yang tidak perlu. Khususnya bagi jemaah manula dan yang membawa penyakit kronis dari tanah air. Selama di Madinah jemaah akan menjalani ritual ibadah salat 40 waktu (arbain). Sri Ilham menuturkan sebaiknya jemaah kembali ke asrama haji untuk istirahat setelah melakukan salat lima waktu. “Apalagi jarak antara hotel dengan masjid Nabawi tidak terlalu jauh,” katanya. Pengalaman selama ini banyak jemaah yang berlama-lama di masjid Nabawi. Untuk sekaligus melakukan beberapa salat lima waktu. Misalnya selama Duhur sampai Asar jemaah berada di masjid Nabawi. Setelah itu pulang dan ke masjid kembali saat salat Magrib dilanjut Isya. Sri Ilham mengatakan jamaah dan pembimbing diharapkan bisa mengatur waktu dan menghemat tenaga. Sebab dia menuturkan puncak ibadah haji bagi jemaah gelombang pertama itu masih lama. Setelah berada di Madinah selama delapan hari, mereka menempuh perjalanan panjang menuju kota Makkah. Perjalanan dari Madinah ke Makkah ini sepanjang 600 km dengan jarak tempuh sekitar 5-6 jam. Setibanyak di Makkah jamaah mulai menjalankan ibadah di Masjidilharam dan puncaknya di Armina. “Jangan sampai ada sakit karena kelelahan selama berada di Madinah,” tuturnya. Semantara itu untuk menutup kuota haji reguler, Kemenag ternyata membuka masa pelunasan BPIH tambahan. Masa pelunasan tambahan ini dibuka karena sampai pelunasan BPIH masih ada sisa kuota. “Sisa kuota dari tahap dua, sebenarnya diisi dari cadangan. Tetapi masih ada yang tersisa,” kata Kasubdit Pendaftaran Haji Kemenag M. Noer Alya Fitra. Pejabat yang akrab disapa Nafit itu mengatakan pengisian sisa kuota tahap akhir itu hanya untuk Papua Barat dan Jakarta saja. Total sisa kuota untuk dua provinsi itu hanya 29 orang. Pelunasan paling akhir ini sudah ditutup Kemenag pada 22 Juli lalu. “Alhamdulillah sekarang sudah terisi semua,” jelasnya. Dia menegaskan saat ini sudah tidak ada pelunasan BPIH reguler lagi. Kemenag sudah berfokus untuk mengurus penerbitan visa haji. (wan/agm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: