Jembatan Monjot Diperbaiki, Tarif Angkot Kadipaten-Jatitujuh Naik

Jembatan Monjot Diperbaiki, Tarif Angkot Kadipaten-Jatitujuh Naik

MAJALENGKA - Proses perbaikan jembatan Monjot membuat angkutan jurusan Kadipaten-Jatitujuh mengalihkan rute ke jalur alternatif. Kebijakan itu memakan korban penumpang, karena ongkos angkutan membengkak dari tarif normal. Hal itu dikeluhkan Udin, karena dialihkannya rute trayek ke jalur alternative menjadikan waktu tempuh relatif lebih lama. Untuk tetap dapat beroperasi angkot harus melewati jalur Karangaambung, Pagandon, Leuweungbata, Pakubeureum, dan jalur jalan desa yang lebih sempit dari jalur jalan raya utama. Kerugian penumpang ditambah ketika awak armada angkutan perkotaan (angkot) menaikkan tarif secara sepihak. Penumpang diminta bayaran tambahan dari tarif normal, sehingga mereka harus merogoh kocek lebih dalam jika ingin sampai tempat tujuan. Dia menjelaskan, jika biasanya ongkos angkot dari Kadipaten menuju Jatitujuh Rp8 ribu, kini menjadi Rp10 ribu. Malah penumpang justru diminta ongkos tambahan oleh awak angkot dengan alasan yang beragam. “Sekarang ngasih uang Rp10 ribu nggak dikasih kembalian, malah diminta tambahan. Daripada ribut terpaksa saya kasih seribu lagi,” ujarnya. Dia berharap para pengemudi dan awak angkutan umum bisa konsisten, dengan berpatokan pada tarif yang telah ditentukan pemerintah dan Organda. Sehingga tidak menimbulkan polemik dan keluhan dari para penumpang. Menanggapi hal itu, ketua DPC Organda Majalengka Anung Nurjaman menyebutkan jika perbaikan jembatan Monjot memaksa sopir menempuh jalur alternatif, sehingga jarak tempuh bertambah yang berpengaruh kepada kebutuhan bahan bakar kendaraan. Pihaknya tetap mentolelir asalkan tambahan ongkosnya masih dalam batas yang wajar dan masuk akal. Menurutnya kondisi tersebut hanya akan berlangsung sebulan hingga proses perbaikan jembatan selesai, dan angkot kembali melintasi jalur normal. Tetapi jika nanti jalur angkot sudah melewati jalur yang normal namun awak angkot tidak mengembalikan tarif ke nominal yang normal, maka pihaknya berjanji melakukan tindakan tegas kepada oknum yang membandel tersebut. “Untuk sementara sih ya biarkan saja, kan kalau jalannya memutar jaraknya lebih jauh, bensinnya juga perlu tambahan. Tapi awas kalau jalurnya sudah normal terus masih belum kembali ke tarif normal, kami akan jatuhkan sanksi yang tegas karena merugikan penumpang,” tegasnya. (azs)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: