Penyakit Jantung dan Stroke Bisa Dihambat, Begini Caranya…

Penyakit Jantung dan Stroke Bisa Dihambat, Begini Caranya…

CIREBON - Laboraturim Klinik Prodia menggelar talkshow bertema \"Berdenyut Sampai Usia Lanjut\" di Siwiss belHotel, Sabtu (27/8). Dalam talkshow tersebut hadir dua orang pembicara,yaitu dr Gugun Iskandar SpJP FIHA dan Winni Agustini SSi MKes. Dr Gugun mengatakan, penyakit kardiovaskular atau penyakit yang disebabkan gangguan fungsi hati dan pembuluh darah merupakan penyakit mematikan nomor satu di dunia. Ada banyak macam penyakit kardiovaskular, tetapi yang paling umum dan paling terkenal adalah penyakit jantung koroner dan stroke. Owner RS Jantung Hasna Medika Cirebon itu  menjelaskan, faktor resiko penyakit kardiovaskular ada yang bisa dimodifikasi dan ada yang tidak bisa dimodifikasi. Risiko yang tidak bisa dimodifikasi adalah usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, dan ras. Risiko yang bisa dimodifikasi adalah dislipidemia (gangguan lemak dalam darah), diabetes, hipertensi, obesitas, dan kebiasaan merokok. \"Untuk mencegah terjadinya penyakit kardiovaskular dapat dilakukan deteksi dini dengan melakukan pemerikasaan laboratorium,\" ujar dokter murah senyum itu. Sementara itu, selaku pembicara dari Prodia, Winni Agustiani SSi, menyarankan untuk segera mencegah penyakit kardiovaskular dengan cara konsultasi dokter, melakukan diet dan pengobatan secara rutin, hidup teratur, berolah raga secara teratur, dan tentunya melakukan check-up secara rutin setiap 6 bulan. Pasien beresiko menengah disarankan melakukan pantauan kesehatan selama 3 bulan berupa pemeriksaan lab, imaging, diet dan olahraga secara teratur sesuai konsultasi dari dokter. Dan pasien berisiko tinggi diharapkan segera melakukan konsultasi dengan dokter spesialis jantung yang direkomendasikan. \"Dengan melakukan identifikasi secara dini, penyakit kardiovaskular dapat dihambat dan bahkan dapat dicegah,\" pungkas Winni. Berdasarkan data dari WHO tahun 2008, angka kematian akibat penyakit kardiovaskular diperkirakan akan menjadi 17,5 juta hingga 20 juta per tahun pada 2015 dan akan terus meningkat hingga 30 juta pertahun di tahun 2030.(fazri)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: