Kasus Dugaan KDRT, Murniasih Juga Idap Penyakit Diabetes Akut

Kasus Dugaan KDRT, Murniasih Juga Idap Penyakit Diabetes Akut

KUNINGAN - Pihak kepolisian belum dapat memastikan penyebab kematian Murniasih (20) warga Desa Nanggela, Kecamatan Cidahu, apakah benar akibat kekerasan yang dilakukan suaminya atau tidak. Pasalnya, selain belum ada laporan resmi dari dokter forensik atas hasil autopsi, ternyata Murniasih yang sempat menjalani perawatan di RS KMC Kuningan sebelum meninggal dan didiagnosa menderita penyakit diabetes akut dengan kadar gula darahnya tergolong tinggi.   \"Kasusnya sudah dilimpahkan ke Unit PPA Polres Kuningan, termasuk suaminya sebagai tersangka sudah diamankan. Namun mengenai penyebab kematiannya apakah karena memang karena KDRT atau lain belum dapat dipastikan karena masih menunggu hasil visum,\" ungkap Kapolsek Cidahu AKP Yayat Hidayat kepada radarcirebon.com.   Namun demikian, Yayat membenarkan pihaknya sempat menerima laporan terkait dugaan KDRT yang dialami Murniasih sehari sebelum dirinya dilarikan ke rumah sakit dan akhirnya meninggal dunia. Oleh karena itu, pihaknya pun langsung melakukan penangkapan terhadap suami korban di rumahnya di Desa Datar, Kecamatan Cidahu.   Yayat menuturkan, sehari setelah korban memberikan pelaporan kepada pihak kepolisian ternyata mengalami pingsan hingga harus dilarikan ke Puskesmas Cidahu dan kemudian dirujuk ke RS KMC Kuningan. Dari hasil diagnosa dokter rumah sakit, diketahui kondisi Murniasih sudah parah akibat penyakit gula yang dideritanya selama ini.   \"Saya mendapat informasi dari dokter yang menangani waktu itu, ternyata kadar gula darah di tubuh Murniasih mencapai 800. Ini sangat tinggi jika dibandingkan kadar gula darah normal yang di kisaran 200,\" ujar Yayat. Dikaitkan dengan laporan dugaan KDRT yang dilakukan suaminya terhadap Murniasih, Yayat memastikan hal tersebut masih dalam penyelidikannya. Namun yang pasti, pada saat penangkapan terhadap suami Murniasih yang berinisial R (32) di tempat tinggalnya dan sempat dilakukan interogasi, ternyata tersangka mengakuinya.   \"Namun tersangka membantah membenturkan kepala Murniasih ke tembok, melainkan hanya menginjak kaki dan memukul wajahnya saja. Kami sudah mengamankan suami korban sesaat setelah menerima laporan, namun keesokan harinya ternyata korban meninggal,\" ujar Yayat.   Namun demikian, Yayat termasuk Kanit PPA Polres Kuningan Ipda Dahroji yang ditemui terpisah mengaku belum dapat memastikan apakah kematian Murniasih tersebut akibat dari kekerasan yang dilakukan suaminya atau dari penyakit yang dideritanya. Untuk hal tersebut, pihaknya masih menunggu hasil autopsi dokter forensik. (taufik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: