Tusuk Sate dari Majalengka Sampai Jakarta

Tusuk Sate dari Majalengka Sampai Jakarta

LEUWIMUNDING – Idul Adha menjadi berkah tersendiri bagi perajin tusuk sate di Desa Lame Kecamatan Leuwimunding. Pasalnya, setiap tahun para perajin tusuk sate di wilayah tersebut selalu kebanjiran pesanan dari berbagai daerah, tidak hanya dari Kabupaten Majalengka. Salah seorang perajin, Medi (46) menyebutkan, menjelang Idul Adha tahun ini mendapat pesanan cukup banyak. “Alhamdulillah kenaikannya bisa sampai seratus persen dari tahun sebelumnya maupun hari biasa. Bahkan sejumlah pemesan datang dari luar daerah sampai Jakarta,” tuturnya, Sabtu (10/9). Di luar Idul Adha, pesanan biasanya hanya untuk kebutuhan sejumlah tukang sate di Majalengka dan Kabupaten Cirebon. Namun sejak sepekan menjelang Idul Adha, pesanan dari berbagai daerah meningkat tajam. Biasanya dengan alat sederhana warga bisa menghasilkan 500 tusuk sate setiap hari, tetapi untuk momen Idul Adha tahun ini warga harus membuat 1.000 sampai 5.000 tusuk sate per hari. “Sekarang dengan banyaknya pesanan bahkan harus bisa membuat sampai ribuan tusuk sate,” imbuhnya. Kepala Desa Lame, Ade Endang S menambahkan, pembuatan tusuk sate ini tergolong sangat sederhana. Namun bambu untuk tusuk sate harus bambu pilihan. Bambu awalnya digergaji dengan ukuran panjang tusuk sate yang kemudian bambu tersebut dibelah dengan besaran tusuk sate. Setelah itu tahap terakhir ujung bambu diruncingkan dengan pisau serut. “Pesanan tusuk sate ini dari sekitar 5.000 sampai 30 ribu tusuk sate per hari. Masyarakat khususnya perajin tusuk sate di desa kami sudah ada sejak puluhan tahun silam. Kami bersyukur dengan banyaknya pesanan dari sejumlah daerah,” tandasnya. (ono)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: